Sangatta,(ANTARA Kaltim) -  Pemerintah Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur melalui Dinas Pertanian dan Peternakan menyiapkan bantuan benih padi untuk petani yang mengalami gagal panen tahun ini.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Syarifuddin Ginting di Sangatta, Kamis menyatakan, faktor cuaca menjadi penyebab gagal panen padi ladang tahun ini.

"Melihat kondisi tersebut pemerintah Kabupaten Kutai Timur akan memberikan bantuan bibit sebagai konpensasi bagi petani ladang yang mengalami gagal panen," katanya.

Menurut dia, tim telah melakukan inventarisasi di lapangan terutama desa-desa yang terkena gagal panen guna menghitung kerugian para petani sebagai bahan untuk melakukan pemberian bantuan.

Dia mengatakan, gagal panen mengakibatkan ratusan kepala keluarga (KK) merugi hingga puluhan ton padi dan beras gunung dengan nilai mencapai puluhan juta rupiah.

Syarifuddin mengatakan padi gunung masih menjadi andalan warga terutama masyarakat suku Dayak dan Suku Basap yang memang hanya bisa menanam padi ladang.

"Itulah makanya Pemkab khususnya Dinas Pertanian dan Peternakan akan memberikan bantuan bibit lagi, karena tidak lama lagi mereka akan kembali menggarap ladang untuk menanam padi dan tanaman lainnya," katanya.

Di pasaran, tambahnya, harga beras gunung dalam dua tahun terakhir ini masih cukup tinggi yakni Rp9.000/kg, sedangkan beras ladang jenis mayas bisa Rp12.000/kg.

Warga suku dayak kenyah, Paselin 56 tahun yang mengaku gagal panen mengatakan rusaknya padi kali ini mengakibatkan kerugian besar.

"Harapan kami untuk memperoleh uang adalah menjual beras gunung," katanya.

Ia mengatakan bisa menjual beras gunung dengan harga rata-rata Rp10.000-Rp11.000/kg, sedangkan beras mayas harganya Rp12.000/kg.

"Tetapi karena gagal panen makanya saya benar-benar mengalami kerugian," katanya.

Terkait rencana Pemkab untuk memberikan bantuan bibit, Paselin mengatakan senang karena untuk membeli bibit lagi tidak punya uang, apalagi harganya juga mahal.(*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014