Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), bekerja sama dengan Yayasan Rumah Inovasi Digital menyelenggarakan pengukuran indeks kompetensi digital Aparatur Sipil Negara (ASN) 2023, sebagai pengukuran digital pertama di Indonesia.
"Hasil pengukuran itu menjadi dasar pengembangan SDM ASN Kukar demi meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemerintahan pada era digital," ujar Bupati Kukar Edi Damansyah melalui keterangan pers yang diterima ANTARA Kaltim di Samarinda, Sabtu.
Edi, pada Rapat Koordinasi Manajemen Kepegawaian untuk Penguatan Penilaian Indeks Profesionalitas ASN di Hotel Novotel Balikpapan beberapa waktu lalu, mengatakan pengukuran indeks kompetensi digital bertujuan mengukur tingkat kemampuan digital ASN Kukar dalam lima area kompetensi, yaitu literasi data dan informasi, kolaborasi dan komunikasi, kreativitas konten, keamanan digital, dan pemecahan masalah.
Inovasi itu, lanjut Edi, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mendorong transformasi digital di seluruh sektor pemerintahan.
"ASN harus siap menghadapi tantangan dan peluang Indonesia Emas 2045 dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal," tegasnya.
Baca juga: Komunitas Informasi Masyarakat Kukar wakili Kaltim di KIMFest Nasional
Baca juga: Komunitas Informasi Masyarakat Kukar wakili Kaltim di KIMFest Nasional
Edi juga mengapresiasi kinerja BKPSDM Kukar dan Yayasan Rumah Inovasi Digital yang berhasil melaksanakan pengukuran Indeks Kompetensi Digital dalam waktu singkat, yaitu hanya satu hari pada 4 Agustus 2023.
"Pengukuran itu melibatkan 10.303 ASN Kukar dari total populasi 12.500 pegawai PNS dan PPPK yang berasal dari 94 unit kerja di lingkungan Pemkab Kukar," ungkapnya.
Hasil pengukuran itu menunjukkan bahwa skor rata-rata Indeks Kompetensi Digital ASN Kukar adalah 2,3 dari skala 4. Artinya, tingkat kemampuan digital ASN Kukar cukup baik secara umum, tetapi masih perlu ditingkatkan.
Sementara, Kepala BKPSDM Rakhmadi berharap hasil pengukuran itu dapat menjadi acuan bagi penyusunan peta jalan pengembangan kompetensi digital ASN Kukar.
"Kami akan terus berkolaborasi dengan Yayasan Rumah Inovasi Digital untuk menyelenggarakan berbagai program pelatihan dan pembinaan bagi ASN Kukar agar kompetensi digital mereka semakin meningkat," katanya.
Baca juga: Kutai Kartanegara terima anugerah Merdeka Awards 2023
Baca juga: Kutai Kartanegara terima anugerah Merdeka Awards 2023
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Aparatur BKPSDM Kukar Rokip mengatakan Program Tenggarong Project, termasuk di dalamnya pengukuran Indeks Kompetensi Digital, muncul terkait kebutuhan BKPSDM Kukar untuk memenuhi kewajiban pelatihan 20 jam pelajaran per tahun.
Namun, pelatihan itu harus dengan pemanfaatan dan optimalisasi teknologi informasi dan komunikasi.
Namun, pelatihan itu harus dengan pemanfaatan dan optimalisasi teknologi informasi dan komunikasi.
“Kami sangat termotivasi dengan kehadiran Tenggarong Project sebagai katalisator kinerja pemerintahan bersama Yayasan Rumah Inovasi Digital,” ungkap Rokip.
Ketua Umum Yayasan Rumah Inovasi Digital Muhammad Faisal Risani mengatakan pengukuran Indeks Kompetensi Digital, juga menjadi basis data pengembangan talenta SDM ASN di Kukar.
Baca juga: Wabub Kukar: Mal Pelayanan Publik merupakan inovasi
Baca juga: Wabub Kukar: Mal Pelayanan Publik merupakan inovasi
"Tenggarong Project tidak hanya mengukur kompetensi digital ASN Kukar, tetapi juga mengembangkan manajemen talenta, membangun digital learning platform, dan menyediakan fasilitas coworking space bagi ASN Kukar," jelasnya.
Faisal berharap Tenggarong Project dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam mewujudkan transformasi digital sektor pemerintahan.
"Kami siap berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan daerah lain yang ingin melakukan hal serupa," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023