Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Anggota DPRD Kaltim Siti Qomariah dalam jaring aspirasi atau resesnya mendapatkan adanya pasien yang tidak mendapatkan makanan saat rawat inap di salah satu rumah sakit di ibu kota Kalimantan Timur.

Hal itu sontak semakin memperjelas kekhawatiran masyarakat bahwa pasien yang berobat menggunakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) tidak mendapat perlakuan yang sama dengan pasien non-Jamkesda.

"Memang telah banyak keluhan pasien Jamkesda yang tidak dilayani dengan baik, bahkan sampai ada info bahwa pasien Jamkesda ada yang tidak mendapatkan makanan. Ini harus ditanggapi serius, jangan sampai terjadi lagi hal demikian," ungkap Qamay, sapaan akrab politikus Partai Amanat Nasional (PAN) atas hasil reses yang dilaksanakan 24-30 Maret 2014.

Qamay berharap ada upaya perbaikan sistem pelayanan terutama bagi pasien Jamkesda. Sebab ia melihat pasien Jamkesda terkesan diacuhkan. Menurutnya masalah kesehatan perlu diperhatikan. Qamay juga menyayangkan banyak caleg yang ingin memperhatikan mereka di rumah sakit terganjal aturan tidak boleh bersosialisasi di lokasi itu. "Jangan sampai ada laporan serupa mengenai pasien Jamkesda. Mereka harus mendapatkan pelayanan yang layak," katanya.

Sebab, seperti pasien umum lainnya, pasien Jamkesda juga membayar. Bedanya mereka dibayari oleh pemerintah daerah.

Seharusnya menurut Qamay cara pandang pengelola rumah sakit terhadap pasien harus dirombak total. Pasien jangan dipandang dari kemampuan finansialnya, tapi bagaimana memberikan pelayanan agar kesehatan dan kepulihan yang diinginkan semua pasien bisa terwujud.

“Bayangkan kalau keluarga kita sebagai pasien Jamkesda menerima perlakuan berbeda di rumah sakit. Pastilah kita akan protes. Semestinya pengelola rumah sakit membayangkan keluarga mereka yang berada di posisi ini, agar mereka tahun rasanya,” kata Qamay. (Humas DPRD Kaltim/adv/lia/dhi/met)


Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014