PT. PLN Persero optimistis sediakan listrik untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara berbekal daya sebesar 2.369 megawatt.
“Sementara pemakaian saat ini pada saat beban puncak adalah 1.545 megawatt,” kata General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) Josua Simanungkalit, Rabu.
Kelebihan daya 800 megawatt lebih tersebut sebab sistem kelistrikan Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah sudah terhubung (interkoneksi) .
Sistem Mahakam di Kalimantan Timur terkoneksi dengan Sistem Barito yang menjadi jaringan distribusi listrik di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
“Sekarang tantangannya adalah penyediaan sistem kelistrikan zero down time,” lanjut Simanungkalit.
Baca juga: PLN: Suplai listrik ke IKN Nusantara perlu kolaborasi
Zero down time juga diistilahkan PLN sebagai “listrik tanpa kedip”.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang kian meningkat baik wilayah Kalimantan bagian tengah dan timur dan IKN, PLN telah membangun sejumlah pembangkit dan jaringan transmisi, termasuk gardu induk.
Saat ini pun masih ada 6 proyek pembangunan jaringan transmisi yang membentang dari Kaltim, Kaltara, hingga Kalsel yang akan semakin memperkuat sistem distribusi.
Sebagian dari proyek-proyek transmisi tersebut itu tengah memasuki tahap konstruksi, dan sebagian lain secara bertahap tengah menyelesaikan pengadaan tanah tapak tower serta pembebasan jalur kabel.
Baca juga: Kawasan persemaian IKN peroleh aliran listrik 555 kVA
Proyek-proyek tersebut adalah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150kV Kariangau–GIS 4 IKN dari Balikpapan ke IKN, SUTT 150kV Talisayan – Maloy di Kutai Timur, SUTT 150kV Tanjung Redeb – Talisayan di Kutai Timur ke Berau, SUTT 150kV Tanjung Selor – Tidang Pale di Kalimantan Utara, juga SUTT 150kV Tanah Grogrot – Sei Durian di Kaltim bagian selatan, dan SUTT 150kV Sei Durian – Tarjun di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan di bagian tenggara.
Pada proyek pembangunan SUTT 150kV Kariangau – GIS 4 IKN bahkan PLN dituntut untuk menyediakan energi hijau atau membangkitkan listrik dari energi baru atau terbarukan.
Menurut Simanungkalit, proyek di mana ada pembangkit listrik tenaga surya di dalamnya itu sudah harus selesai pada 2024.
Baca juga: PLN gunakan kabel bawah tanah di pusat IKN
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
“Sementara pemakaian saat ini pada saat beban puncak adalah 1.545 megawatt,” kata General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) Josua Simanungkalit, Rabu.
Kelebihan daya 800 megawatt lebih tersebut sebab sistem kelistrikan Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah sudah terhubung (interkoneksi) .
Sistem Mahakam di Kalimantan Timur terkoneksi dengan Sistem Barito yang menjadi jaringan distribusi listrik di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
“Sekarang tantangannya adalah penyediaan sistem kelistrikan zero down time,” lanjut Simanungkalit.
Baca juga: PLN: Suplai listrik ke IKN Nusantara perlu kolaborasi
Zero down time juga diistilahkan PLN sebagai “listrik tanpa kedip”.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang kian meningkat baik wilayah Kalimantan bagian tengah dan timur dan IKN, PLN telah membangun sejumlah pembangkit dan jaringan transmisi, termasuk gardu induk.
Saat ini pun masih ada 6 proyek pembangunan jaringan transmisi yang membentang dari Kaltim, Kaltara, hingga Kalsel yang akan semakin memperkuat sistem distribusi.
Sebagian dari proyek-proyek transmisi tersebut itu tengah memasuki tahap konstruksi, dan sebagian lain secara bertahap tengah menyelesaikan pengadaan tanah tapak tower serta pembebasan jalur kabel.
Baca juga: Kawasan persemaian IKN peroleh aliran listrik 555 kVA
Proyek-proyek tersebut adalah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150kV Kariangau–GIS 4 IKN dari Balikpapan ke IKN, SUTT 150kV Talisayan – Maloy di Kutai Timur, SUTT 150kV Tanjung Redeb – Talisayan di Kutai Timur ke Berau, SUTT 150kV Tanjung Selor – Tidang Pale di Kalimantan Utara, juga SUTT 150kV Tanah Grogrot – Sei Durian di Kaltim bagian selatan, dan SUTT 150kV Sei Durian – Tarjun di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan di bagian tenggara.
Pada proyek pembangunan SUTT 150kV Kariangau – GIS 4 IKN bahkan PLN dituntut untuk menyediakan energi hijau atau membangkitkan listrik dari energi baru atau terbarukan.
Menurut Simanungkalit, proyek di mana ada pembangkit listrik tenaga surya di dalamnya itu sudah harus selesai pada 2024.
Baca juga: PLN gunakan kabel bawah tanah di pusat IKN
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023