Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Sosialisasi Undang-Undang Cipta Kerja (Satgas UUCK) mengajak generasi muda di Kalimantan Timur (Kaltim) berwirausaha guna meningkatkan ekonomi daerah maupun nasional.

Ketua Pokja Strategi Sosialisasi Satgas UUCK, Dimas Oky Nugroho di Samarinda, Rabu, mengungkapkan berwirausaha bisa dimulai dari skala yang kecil melalui Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) atau menjalani bisnis kekinian seperti bisnis kafe, kuliner, dan produk lainnya, yang bisa menghasilkan nilai tambah ekonomi.

Ia mengatakan generasi muda punya komunitas atau jejaring yang bisa memperluas eksistensi bisnis yang digelutinya. Apalagi dengan adanya UU Cipta Kerja maka aspek secara kelembagaan mudah terpenuhi sehingga memudahkan para enterpenuer mendapatkan akses permodalan, kemitraan, maupun bentuk bantuan dari pemerintah maupun swasta dalam pengembangan usaha.

 "UU Cipta Kerja memudahkan generasi muda untuk mendirikan dan menjalankan UMKM. Kemudahan berusaha di UU Cipta Kerja perlu diakselerasi dalam memenuhi kebutuhan anak muda karena UMKM menyerap 96,9 persen lapangan kerja di Indonesia," katanya. 

Kegiatan sosialisasi UU Cipta Kerja yang diselenggarakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Jurusan Manajemen, Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda itu Dimas menjelaskan generasi muda saat ini menjadi tumpuan harapan bangsa ke depan, mengingat pada tahun 2030 Indonesia akan mengalami bonus demografi sebesar 68,3 persen total penduduk berusia produktif. 

"Peluang yang hanya terjadi satu kali dalam peradaban sebuah negara. Puncaknya pada tahun 2045 pendapatan per kapita Indonesia berada di angka kira-kira 23.000 sampai 30.000 dolar AS.Tingkat kemiskinan diperkirakan di 0,5 sampai 0,8 persen," jelasnya. 

Dengan pemahaman yang mendetail tentang UU Cipta Kerja, kata dia, generasi muda diharapkan dapat meraih peluang kerja yang lebih baik, mengembangkan keterampilan yang relevan, dan berperan aktif dalam memajukan ekonomi negara.

“Undang-Undang tersebut diharapkan membawa perubahan signifikan dalam dunia kerja dan generasi muda harus memahami peran serta manfaatnya dengan baik,” kata Dimas.

Sementara itu Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unmul, Prof Syarifah Hudayah, mengatakan tantangan dunia pendidikan saat ini adalah bisa mewujudkan bonus demografi yang positif, dengan menyiapkan mahasiswa yang berkualitas  sehingga mampu bersaing dan bisa terserap menjadi tenaga kerja atau berwirausaha.

"Untuk mewujudkannya akan kami lakukan secara bertahap, tapi setidaknya kami telah memiliki lembaga kemahasiswaan yang secara rutin menggelar pelatihan kepemimpinan dan wirausaha bagi mahasiswa, khususnya jurusan manajemen," jelasnya.

Mahasiswi Jurusan Ekonomi Pembangunan, Owanyni, mengaku dengan sosialisasi UU Cipta Kerja telah membuka wawasannya untuk lebih kreatif saat mengikuti berbagai pelatihan berwirausaha baik di kampus maupun di luar kampus.

"Saya berharap setelah lulus bisa membuka usaha setidaknya dengan bisnis kecil-kecilan, asalkan serius, pastinya bisa menjadi sukses," katanya.
 
 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023