Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memulai gerakan sosial "Gotong Royong Boyong Pohon" dengan menanam 100 ribu pohon untuk mengurangi polusi udara di Jakarta dan sekitarnya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu.
Erick menjelaskan, penanaman pohon dimulai dari lingkungan kantor BUMN dan seluruh karyawannya diminta untuk menanam 70 ribu pohon secara serentak melalui gerakan Satu Orang Satu Pohon.
Selain itu, masyarakat juga diundang untuk berpartisipasi dalam Program Gotong Royong Boyong Pohon ini, dengan target menanam 30 ribu pohon.
"Ini adalah tindakan nyata dari kita semua, yang harus dimulai oleh insan BUMN, untuk mengatasi masalah polusi di Jakarta. Saya yakin bahwa program ini akan efektif dalam upaya mengurangi polusi udara, berdasarkan prinsip kolaboratif," ujar Erick melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Kemenkeu kebut aturan pajak karbon
Langkah Erick ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menekankan perlunya upaya nyata untuk mengurangi polusi udara di Jakarta. Presiden memerintahkan perusahaan-perusahaan untuk menanam pohon sebanyak mungkin di lingkungan perkantoran sebagai langkah preventif untuk mengurangi dampak negatif pencemaran udara.
Lebih lanjut, Erick memerintahkan seluruh BUMN yang memiliki lahan untuk memulai penanaman pohon secara serentak mulai 27 September 2023 hingga 1 Oktober 2023. Target penanaman pohon adalah sebanyak 100 ribu pohon di Kawasan Jabodetabek.
Erick juga memberikan bibit tanaman kepada Direksi BUMN sebagai simbol dimulainya penanaman pohon secara massal. Bibit-bibit ini tidak hanya untuk karyawan BUMN, tetapi juga dapat ditanam oleh masyarakat umum selama persediaannya masih tersedia.
Adapun jenis-jenis pohon yang ditanam antara lain, Spathodea, Trembesi, Tabebuya, serta pohon-pohon buah seperti Sawo Manila, Kelengkeng, Mangga, Jambu Kristal, Durian, dan Jambu Jamaika. Bibit-bibit ini langsung didatangkan dari lahan persemaian Hutan Organik Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Perdagangan perdana, Bursa Karbon Indonesia catat transaksi Rp29,2 miliar
Erick menegaskan, polusi udara di Jakarta dan sekitarnya telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Oleh karena itu, gerakan sosial Gotong Royong Boyong Pohon perlu diviralkan agar lebih banyak lagi masyarakat yang berpartisipasi.
Penanaman pohon dianggap sebagai tindakan nyata untuk mengurangi polusi karena ruang hijau tambahan dapat menyerap partikel-partikel polutan udara seperti debu dan gas berbahaya.
Pohon juga membantu membersihkan udara di sekitarnya melalui proses fotosintesis, menghasilkan oksigen bersih, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas udara dan menjaga keseimbangan oksigen di lingkungan sekitarnya.
"Yuk kita dukung gerakan Penghijauan BUMN ini. Dimana seluruh karyawan BUMN diwajibkan menanam satu pohon. Mari cintai lingkungan. Bersama kita bisa," kata Erick.
Baca juga: Pemerintah bersiap terapkan Pajak Karbon, alternatif industri agar kurangi emisi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
Erick menjelaskan, penanaman pohon dimulai dari lingkungan kantor BUMN dan seluruh karyawannya diminta untuk menanam 70 ribu pohon secara serentak melalui gerakan Satu Orang Satu Pohon.
Selain itu, masyarakat juga diundang untuk berpartisipasi dalam Program Gotong Royong Boyong Pohon ini, dengan target menanam 30 ribu pohon.
"Ini adalah tindakan nyata dari kita semua, yang harus dimulai oleh insan BUMN, untuk mengatasi masalah polusi di Jakarta. Saya yakin bahwa program ini akan efektif dalam upaya mengurangi polusi udara, berdasarkan prinsip kolaboratif," ujar Erick melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Kemenkeu kebut aturan pajak karbon
Langkah Erick ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menekankan perlunya upaya nyata untuk mengurangi polusi udara di Jakarta. Presiden memerintahkan perusahaan-perusahaan untuk menanam pohon sebanyak mungkin di lingkungan perkantoran sebagai langkah preventif untuk mengurangi dampak negatif pencemaran udara.
Lebih lanjut, Erick memerintahkan seluruh BUMN yang memiliki lahan untuk memulai penanaman pohon secara serentak mulai 27 September 2023 hingga 1 Oktober 2023. Target penanaman pohon adalah sebanyak 100 ribu pohon di Kawasan Jabodetabek.
Erick juga memberikan bibit tanaman kepada Direksi BUMN sebagai simbol dimulainya penanaman pohon secara massal. Bibit-bibit ini tidak hanya untuk karyawan BUMN, tetapi juga dapat ditanam oleh masyarakat umum selama persediaannya masih tersedia.
Adapun jenis-jenis pohon yang ditanam antara lain, Spathodea, Trembesi, Tabebuya, serta pohon-pohon buah seperti Sawo Manila, Kelengkeng, Mangga, Jambu Kristal, Durian, dan Jambu Jamaika. Bibit-bibit ini langsung didatangkan dari lahan persemaian Hutan Organik Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Perdagangan perdana, Bursa Karbon Indonesia catat transaksi Rp29,2 miliar
Erick menegaskan, polusi udara di Jakarta dan sekitarnya telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Oleh karena itu, gerakan sosial Gotong Royong Boyong Pohon perlu diviralkan agar lebih banyak lagi masyarakat yang berpartisipasi.
Penanaman pohon dianggap sebagai tindakan nyata untuk mengurangi polusi karena ruang hijau tambahan dapat menyerap partikel-partikel polutan udara seperti debu dan gas berbahaya.
Pohon juga membantu membersihkan udara di sekitarnya melalui proses fotosintesis, menghasilkan oksigen bersih, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas udara dan menjaga keseimbangan oksigen di lingkungan sekitarnya.
"Yuk kita dukung gerakan Penghijauan BUMN ini. Dimana seluruh karyawan BUMN diwajibkan menanam satu pohon. Mari cintai lingkungan. Bersama kita bisa," kata Erick.
Baca juga: Pemerintah bersiap terapkan Pajak Karbon, alternatif industri agar kurangi emisi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023