Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus III Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan bahwa pihaknya melakukan pembelanjaan produk UMKM pada tahun 2023 dengan nilai sekitar Rp44 triliun.
“Tahun 2023, ada Rp44 triliun sudah belanja di UMKM. Jadi, BUMN sudah belanja ke UMKM itu sudah mencapai Rp44 triliun,” katanya usai meresmikan Vending Machine UMKM PT Pegadaian di Jakarta, Rabu.
Arya menyampaikan bahwa sebelumnya terdapat sejumlah pertanyaan mengapa belanja ke luar negeri. Namun dia menegaskan bahwa pada tahun 2023 BUMN telah melakukan pembelanjaan produk UMKM dalam negeri dengan nilai mencapai Rp44 triliun.
Dia menuturkan bahwa Menteri BUMN Erick Thohir telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk melakukan pembelian produk-produk UMKM khususnya yang ada di dalam negeri.
“Jadi, banyak sekali orang bilang ini BUMN-BUMN kalau beli barang kenapa sih harus keluar, ke UMKM dong. Jadi, sudah ada Rp44 triliun BUMN beli produk UMKM dalam negeri,” ujar Arya.
Meski begitu, Arya tidak menjelaskan lebih dalam terkait jenis-jenis atau produk apa saja yang telah dibeli oleh Kementerian BUMN dari produk-produk yang dihasilkan dari pelaku UMKM di Tanah Air.
Lebih lanjut Arya menuturkan bahwa Kementerian BUMN tengah berupaya membantu agar produk produk UMKM mendapatkan kemudahan dalam memasarkan khususnya di domestik.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendorong penggunaan mesin penjual otomatis atau Vending Machine di setiap kantor BUMN di mana mesin tersebut telah terpasang di kantor pusat BUMN hingga bandara dan kereta api.
Dengan rencana ekspansi ke kapal Pelni, langkah ini akan memberikan kemudahan yang sangat dibutuhkan bagi penumpang kapal yang seringkali terbatas dalam perjalanan mereka.
“Pak Erick (Menteri BUMN) bilang coba cari cara bagaimana agar karyawan BUMN membeli produk UMKM. Jadi, keluarlah yang namanya Vending Machine,” katanya.
Dia menuturkan langkah tersebut memungkinkan akses yang lebih mudah bagi masyarakat untuk membeli produk tanpa harus mengunjungi toko fisik.
“Ini adalah usahanya Pak Erick Menteri BUMN supaya produk teman-teman UMKM bisa langsung dibeli oleh karyawan kita. Jadi, kalau karyawan kerja pagi pagi atau siang, iseng iseng dari pada keluar (beli makanan ringan atau cemilan), di sini (Vending Machine) ada”, imbuh Arya.
Di tempat yang sama, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting mengatakan bahwa pihaknya bukan hanya melakukan pembelian produk UMKM tetapi juga melakukan pendampingan atau pembinaan, pembiayaan, hingga membantu dalam pemasaran.
“Kami sampaikan bahwa dukungan BUMN itu nyata tiga hal, di pembinaan dan pelatihan maupun dukungan di pembiayaan dan di dukungan pemasaran,” kata Loto.
Sementara itu dari sisi bantuan pemasaran, Loto mengatakan bahwa terobosan yang dilakukan oleh Kementerian BUMN yakni dengan menghadirkan Vending Machine, di luar kegiatan seperti bazar dan pameran maupun pemasaran ketika ada rapat.
“Dalam hal ini ada terobosan baru dari Pak Arya dan tim dari Kementerian BUMN tentunya dimotori oleh Pak Arya dengan Vending Machine. Walaupun tidak dijaga oleh PIC secara langsung secara fisik tapi Vending Machine bisa melayani,” ujar Loto.
Menurutnya, Vending Machine menjadi simbol komitmen Kementerian BUMN dan lainnya dalam menggali kanal pemasaran yang relevan dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Dia berharap, melalui hal itu, produk UMKM yang dibina oleh BUMN akan terserap dengan baik di pasar, mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan sektor tersebut di Indonesia.
“Kementerian BUMN terus menggali kanal kanal pemasaran yang relevan, yang kekinian, dengan harapan semoga produk UMKM ini setelah dibina oleh BUMN bisa terserap di pasaran,” imbuh Loto.
Stafsus Menteri BUMN: Belanja produk UMKM di 2023 capai Rp44 triliun
Kamis, 6 Juni 2024 8:07 WIB