Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, bersama TNI dan Polri berkolaborasi melakukan pencegahan kekerdilan anak (stunting) atau gangguan pertumbuhan pada anak akibat kurang asupan gizi di daerah berjuluk Benuo Taka itu.
 
Pemerintah kabupaten, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara Jansje Grace Makisurat di Penajam, Kamis, berupaya melakukan pencegahan dan penurunan kekerdilan anak, serta kematian ibu dan bayi.
 
"Kami melakukan koordinasi lintas sektoral bersama TNI dan Polri untuk melakukan upaya pencegahan dan penurunan stunting," tambahnya.
 
Bintara pembina desa (babinsa) dari TNI dan bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (bhabinkamtibmas) dari Polri dilibatkan dalam pencegahan dan penurunan kekerdilan anak.
 
Sebanyak 60 personel bhabinkamtibmas dan babinsa, jelas dia, ditugaskan untuk membantu dan mengawasi masyarakat di masing-masing wilayah kerja dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting.
 
Personel babinsa dan bhabinkamtibmas itu, melakukan kolaborasi pembinaan dengan puskesmas dan mendatangi posyandu, lanjut Jansje Grace Makisurat, sebagai upaya pencegahan dan penurunan kekerdilan anak.
 
Saat ini terdata balita yang stunting di Kabupaten Penajam Paser Utara sekitar 1.034 orang, tersebar di Kecamatan Penajam 345 anak, Kecamatan Waru 24 orang, Kecamatan Babulu 311 balita dan di Kecamatan Sepaku 354 orang.
 
Dandim 0913 Penajam Paser Utara Letnan Kolonel Infantri Arfan Affandi menyatakan pencegahan dan penurunan kekerdilan anak sangat penting, dan harus mulai dari masa kehamilan atau memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil.
 
"Perlu diberikan sosialisasi untuk hidup sehat mulai usia dini terutama pada wanita, dan masyarakat harus ikut berperan dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting," ujarnya.
 
Kapolres Penajam Paser Utara Ajun Komisaris Besar Polisi Hendrik Eka Bahalwan menyatakan permasalahan kekerdilan anak harus segera ditangani dengan melakukan berbagai kolaborasi bersama semua pihak dan elemen masyarakat
 
Stunting di Kabupaten Penajam Paser Utara bukan saja disebabkan kekurangan nutrisi atau gizi, tetapi Karena sanitasi yang tidak memadai dan keterbatasan air bersih juga dapat menimbulkan risiko kekerdilan pada balita, demikian Kapolres.
 

Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023