Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Hadi Mulyadi mengajak masyarakat untuk membudayakan kembali gerakan menanam pohon atau berbagai jenis tanaman hortikultura dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di daerah.

Menurut Wagub Hadi, areal lahan yang ada di Provinsi Kaltim sangat luas dan sebagian merupakan lahan tidur yang bisa dimanfaatkan dalam kegiatan pertanian yang bermanfaat.

"Saat Gubernur Awang Faroek Ishak dilakukan Gerakan One Man Five Trees (satu orang menanam lima pohon). Gerakan ini perlu kita budayakan dan kembangkan lagi menjadi budaya positif di Kaltim, termasuk menyambut IKN,” kata Wagub Hadi di Samarinda, Senin.

Wagub mengatakan masyarakat Kaltim harus selalu bersyukur kepada Allah SWT, karena diberikan lahan yang luar biasa dan iklim yang kondusif.

“Bahkan lagu legendaris Koes Plus, tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Jadi apapun yang ditanam tumbuh, sehingga kita sangat berdosa apabila ada lahan tapi tidak ditanami,” tegas Hadi Mulyadi.

Wagub Hadi menegaskan dalam menunjang kebutuhan pangan Kaltim dan Ibu Kota Nusantara, maka harus mengembangkan hortikultura estate seperti Kecamatan Samboja.

Tetapi bukan sekedar itu. Karena menurut Wagub, ada maupun tidak ada IKN, masyarakat Kaltim harus tetap bercocok tanam, apalagi sudah ditunjuk menjadi ibu kota negara baru RI.

“Kemarin, dalam rangka menanggulangi inflasi, Bank Indonesia bekerja sama  dengan TNI menyebarkan 55.000 bibit cabai kepada setiap Kodim se Kaltim. Mudah-mudahan ini menjadi bagian penting dalam pengendalian pangan Kaltim dan Indonesia,” jelasnya.

Peluncuran kawasan hortikultura, maknanya semua berkewajiban untuk menjadikan pekarangan rumah dan kampung sebagai hortikultura estate.

"Saya berharap khusus untuk dinas terkait menindaklanjuti muncul kesadaran masyarakat. Dan setidak-tidaknya dimulai dari ASN Pemerintah Provinsi Kaltim," harapnya.

Orang nomor dua Benua Etam itu pun menginginkan tidak ada lahan tidur di Kaltim, dengan membudayakan masyarakat untuk bercocok tanam.

 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023