Sebanyak 12 pegawai toko di Mal Lembuswana Samarinda dan satu relawan PMI  keracunan gas dari mesin genset yang menyala saat aliran listrik dari PLN padam, Rabu.
 
Tim Rescue Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Samarinda Ikhwan Wahyudi di Samarinda, mengatakan insiden itu terjadi sekira pukul 14.00 WITA, ketika mesin genset yang berada di lantai tiga mal tersebut dinyalakan sebagai cadangan sumber listrik.
 
“Korban-korban itu bekerja di toko-toko yang ada di lantai tiga, dua, dan satu. Mereka mengeluh sesak nafas, pusing, dan mual setelah menghirup gas dari mesin genset,” kata Ikhwan kepada ANTARA.
 
Tim Damkar, lanjut Ikhwan, langsung mengevakuasi dan menangani korban-korban yang keracunan gas. Sebagian korban dibawa ke rumah sakit terdekat, sementara sebagian lainnya mendapat pertolongan pertama di lokasi kejadian.
 
“Kami juga memecahkan kaca di lantai tiga untuk membuat sirkulasi udara agar udara segar bisa masuk ke dalam ruangan. Kami belum melakukan pembersihan gas-gas yang masih tersisa karena kami fokus pada penanganan korban,” ujarnya.
 
Tim Damkar juga telah mensterilkan lantai tiga dan meminta seluruh karyawan dari mal tersebut keluar dari gedung.

Ikhwan mengimbau agar pengelola mal memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan, terutama saat menggunakan mesin genset.
 
“Kami harap kejadian itu tidak terulang lagi. Kami juga berharap korban-korban yang keracunan gas bisa segera pulih dan kembali bekerja seperti biasa,” tuturnya.
 
Rosiana, salah satu pegawai toko di mal, menuturkan kepanikan terjadi di gedung mal saat dia selesai bersih-bersih toko dan hendak turun ke lantai dasar untuk pulang.
 
“Itu masih belum ada tanda-tanda,” ujarnya.
 
Rosiana mendengar teriakan dari rekannya di lantai atas bahwa asap genset mengepul di lantai dua dan tiga.
 
Ia segera berlari ke arah tangga darurat dan berteriak meminta bantuan ke arah satpam.
 
 Ia juga menghubungi beberapa temannya yang masih ada di lantai atas.
 
"Saat insiden terjadi, saya hanya berharap semuanya bisa selamat," ucap Rosiana.

Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : Imam Santoso


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023