Nunukan (ANTARA Kaltim)- Badan Nasional Pengelola Perbatasan memberikan bantuan dua unit kapal angkutan resmi tujuan Tawau Malaysia untuk warga Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, yang berada di Pulau Sebatik.
`Bantuan kapal BNPP kepada pemerintah Kabupaten Nunukan dua unit untuk sarana transportasi warga Pulau Sebatik yang mau ke Tawau (Malaysia)," kata Bupati Nunukan, Basri di Nunukan, Senin.
Ia mengungkapkan, realisasi bantuan kapal itu akan direalisasikan pada tahun anggaran 2014 dan masih dalam proses pelelangan yang dilaksanakan BNPP sendiri.
Basri menyebutkan, nilai anggaran untuk dua unit kapal angkutan resmi sebesar Rp4 miliar dengan menggunakan mesin internal dengan kekuatan 7 (tujuh) GT.
Menurut dia, kapal tersebut berkapasitas penumpang sekitar 40 orang dan pengelolaannya akan diserahkan kepada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi setempat.
Pemkab Nunukan mengharapkan dengan adanya kapal bantuan untuk transportasi warga Pulau Sebatik menuju Tawau akan mengobati kegelisahan masyarakat yang bertempat tinggal di pulau yang berbatasan langsung dengan Malaysia itu.
Sarana transportasi bagi warga Pulau Sebatik yang ke Tawau selama ini hanya menggunakan speedboat dengan kekuatan empat GT, namun telah dilarang oleh pemerintah Malaysia sejak beberapa tahun silam dengan alasan rawan kecelakaan di laut.
Akibat pelarangan pemerintah Malaysia menyeberang ke Tawau menggunakan speedboat, maka warga Pulau Sebatik harus melalui Pulau Nunukan terlebih dahulu sehingga sangat menyulitkan warga setempat untuk berbelanja di negara tetangga tersebut.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
`Bantuan kapal BNPP kepada pemerintah Kabupaten Nunukan dua unit untuk sarana transportasi warga Pulau Sebatik yang mau ke Tawau (Malaysia)," kata Bupati Nunukan, Basri di Nunukan, Senin.
Ia mengungkapkan, realisasi bantuan kapal itu akan direalisasikan pada tahun anggaran 2014 dan masih dalam proses pelelangan yang dilaksanakan BNPP sendiri.
Basri menyebutkan, nilai anggaran untuk dua unit kapal angkutan resmi sebesar Rp4 miliar dengan menggunakan mesin internal dengan kekuatan 7 (tujuh) GT.
Menurut dia, kapal tersebut berkapasitas penumpang sekitar 40 orang dan pengelolaannya akan diserahkan kepada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi setempat.
Pemkab Nunukan mengharapkan dengan adanya kapal bantuan untuk transportasi warga Pulau Sebatik menuju Tawau akan mengobati kegelisahan masyarakat yang bertempat tinggal di pulau yang berbatasan langsung dengan Malaysia itu.
Sarana transportasi bagi warga Pulau Sebatik yang ke Tawau selama ini hanya menggunakan speedboat dengan kekuatan empat GT, namun telah dilarang oleh pemerintah Malaysia sejak beberapa tahun silam dengan alasan rawan kecelakaan di laut.
Akibat pelarangan pemerintah Malaysia menyeberang ke Tawau menggunakan speedboat, maka warga Pulau Sebatik harus melalui Pulau Nunukan terlebih dahulu sehingga sangat menyulitkan warga setempat untuk berbelanja di negara tetangga tersebut.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014