Misi dagang antara pelaku usaha Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur berhasil mencapai nilai transaksi sebesar Rp88 miliar untuk 15 jenis komoditas.
“Misi dagang ini diikuti oleh 18 pelaku usaha dari Sulawesi Selatan yang beberapa diantaranya akan melaksanakan kesepakatan bersama dengan mitra para usaha dari Kalimantan Timur,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Selatan Ahmadi Akil di Hotel Harris Samarinda, Sabtu.
Ia menjelaskan, misi dagang ini bertujuan untuk membantu kemitraan bisnis antara pelaku usaha Sulawesi Selatan dengan pelaku usaha Kalimantan Timur dalam pendekatan dan pengembangan ekspor dan perdagangan antar pulau serta memperkuat potensi perdagangan kerjasama di berbagai sektor.
Adapun jumlah dan jenis komoditas yang ditransaksikan sebanyak 15 jenis, diantaranya beras, rumput laut, arang, jagung, mie instan, aneka snack, gula pasir, gula merah, udang, ayam, bandeng presto, sagu, songkok recca, bandeng cabut duri, dan kain sutra.
Ahmadi Akil menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Sulawesi Selatan dan Gubernur Kalimantan Timur yang telah mendukung dan memfasilitasi terlaksananya kegiatan misi dagang ini sehingga dapat terlaksana dengan baik.
"Kami berharap misi dagang ini dapat meningkatkan hubungan ekonomi dan kerjasama antara Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur,” tuturnya.
Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor menyatakan dukungannya terhadap kerjasama perdagangan antar daerah yang dilakukan oleh pemerintah pusat, khususnya antara Kaltim dan Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Kita dukung kerjasama perdagangan antar daerah ini, saya tindaklanjuti usai penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara pengusaha lokal dengan pengusaha Provinsi Sulsel,” kata Isran Noor di Samarinda, Sabtu.
Isran Noor mengatakan, Kaltim selalu membuka diri untuk melakukan kerja sama yang saling menguntungkan dalam transaksi perdagangan, baik dengan daerah lain maupun dengan negara asing.
“Kaltim adalah provinsi yang kaya akan sumber daya alam, seperti minyak, gas, batu bara, kelapa sawit, karet, dan lain-lain. Kami siap menjual produk-produk kami ke daerah lain dengan harga yang kompetitif,” ujarnya.
Sebaliknya, Isran Noor juga mengakui bahwa Kaltim masih membutuhkan pasokan beras dan hasil pertanian dari daerah lain, terutama dari Sulsel.
“Beras dan hasil pertanian dari Sulsel banyak dikonsumsi masyarakat Kaltim. Kami berharap kerjasama perdagangan ini dapat meningkatkan ketersediaan dan kualitas pangan di Kaltim,” katanya.
Isran Noor menambahkan, hubungan antara Kaltim dan Sulsel tidak hanya sebatas perdagangan, tetapi juga memiliki ikatan sejarah dan budaya yang erat.
“Sejarah mencatat hubungan erat antara masyarakat Bugis dengan kerajaan Kutai, bahkan Kaltim membuka diri mereka mencari penghidupan di sini. Kami menghargai kontribusi masyarakat Bugis dalam pembangunan Kaltim,” ungkapnya.
Isran Noor juga mengapresiasi rencana pemerintah pusat untuk membangun ibu kota baru di Kalimantan Timur. Ia berharap hal ini dapat menjadi peluang bagi Kaltim dan Sulsel untuk meningkatkan kerjasama di berbagai bidang.
“Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan harus bersinergi untuk membangun ibu kota baru ini. Ini adalah tantangan dan peluang bagi kita untuk melihat secara tajam potensi-potensi yang ada di kedua daerah,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman meminta kerjasama ini terus berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk memberdayakan pengusaha lokal yang ingin berinvestasi di sektor tersebut.
Andi Sudirman juga mengapresiasi kinerja Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, yang dinilainya sebagai pemimpin yang visioner dan mampu mengembangkan potensi daerahnya.
Ia berharap dapat menjalin komunikasi yang kuat dengan Gubernur Kaltim yang juga ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) untuk saling belajar dan berbagi pengalaman.
“Saya bangga punya ketua APPSI, yakni Gubernur Kalimantan Timur yang sangat-sangat visioner. Mudah-mudahan kita support ke depan untuk kemudian lihat mencari komunikasi yang kuat dengan Sulawesi Selatan,” ujar Andi Sudirman .
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023