Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Timur (DPMPD Kaltim) menyebut Lomba Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di desa/ kelurahan di Benua Etam, salah satunya untuk memotivasi kader guna menangani kondisi kekerdilan akibat kekurangan gizi kronis (stunting) serta kesehatan ibu dan anak.
"Verifikasi dokumen administrasi perlombaan mulai kami lakukan dua hari lalu bagi peserta yang telah mengirim dokumen. Bagi peserta yang belum, batas akhir pengiriman dokumen kami tunggu hingga 20 Agustus," ujar Kabid Pemberdayaan, Kelembagaan dan Sosial DPMPD Kaltim Roslindawaty di Samarinda, Minggu.
Terdapat dua kategori dalam penilaian posyandu, yakni kategori posyandu jenjang kabupaten untuk menentukan juara 1, 2, 3, kemudian kategori posyandu jenjang kota yang juga untuk memilih terbaik 1, 2, dan 3.
Verifikasi dokumen pada akhir Agustus bertujuan penentuan tiga peserta terbaik secara administrasi. Panitia mengharapkan penilaian lapangan untuk memastikan kondisi riil di desa/kelurahan dari administrasi yang telah diverifikasi bisa dilakukan pada awal September.
Baca juga: Dinkes Kaltim optimalkan posyandu bisa layani lansia
Sejumlah variabel yang dinilai baik secara administrasi maupun penilaian lapangan meliputi keberadaan gedung, kelembagaan, pelayanan posyandu terhadap kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi, pencegahan dan penanggulangan diare, penanganan stunting, dan sejumlah program lain.
Posyandu yang didirikan pemerintah bertujuan memudahkan masyarakat untuk memperoleh layanan kesehatan, terutama ibu dan anak. Keberadaan posyandu diharapkan dapat mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan atau persalinan.
"Kami berharap lomba Posyandu itu dapat mendorong dan meningkatkan motivasi, meningkatkan kinerja, dan meningkatkan semangat para kader posyandu," kata Ros, sapaan akrabnya.
Selain itu, Ros mengatakan perlombaan itu juga dapat meningkatkan pengelolaan dan pembinaan posyandu untuk mengembangkan program hingga inovasi.
"Paling utama, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui pendekatan yang ramah dan menyenangkan, serta menjaga kesehatan sejak dini," ujarnya.
Baca juga: Posyandu di Paser gunakan timbangan digital untuk deteksi dini stunting
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Verifikasi dokumen administrasi perlombaan mulai kami lakukan dua hari lalu bagi peserta yang telah mengirim dokumen. Bagi peserta yang belum, batas akhir pengiriman dokumen kami tunggu hingga 20 Agustus," ujar Kabid Pemberdayaan, Kelembagaan dan Sosial DPMPD Kaltim Roslindawaty di Samarinda, Minggu.
Terdapat dua kategori dalam penilaian posyandu, yakni kategori posyandu jenjang kabupaten untuk menentukan juara 1, 2, 3, kemudian kategori posyandu jenjang kota yang juga untuk memilih terbaik 1, 2, dan 3.
Verifikasi dokumen pada akhir Agustus bertujuan penentuan tiga peserta terbaik secara administrasi. Panitia mengharapkan penilaian lapangan untuk memastikan kondisi riil di desa/kelurahan dari administrasi yang telah diverifikasi bisa dilakukan pada awal September.
Baca juga: Dinkes Kaltim optimalkan posyandu bisa layani lansia
Sejumlah variabel yang dinilai baik secara administrasi maupun penilaian lapangan meliputi keberadaan gedung, kelembagaan, pelayanan posyandu terhadap kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi, pencegahan dan penanggulangan diare, penanganan stunting, dan sejumlah program lain.
Posyandu yang didirikan pemerintah bertujuan memudahkan masyarakat untuk memperoleh layanan kesehatan, terutama ibu dan anak. Keberadaan posyandu diharapkan dapat mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan atau persalinan.
"Kami berharap lomba Posyandu itu dapat mendorong dan meningkatkan motivasi, meningkatkan kinerja, dan meningkatkan semangat para kader posyandu," kata Ros, sapaan akrabnya.
Selain itu, Ros mengatakan perlombaan itu juga dapat meningkatkan pengelolaan dan pembinaan posyandu untuk mengembangkan program hingga inovasi.
"Paling utama, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui pendekatan yang ramah dan menyenangkan, serta menjaga kesehatan sejak dini," ujarnya.
Baca juga: Posyandu di Paser gunakan timbangan digital untuk deteksi dini stunting
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023