Pencarian hari kelima, Sabtu (5/8), Tim Search And Rescue (SAR) Gabungan Unit Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, masih melakukan pencarian terhadap seorang nelayan yang diduga hilang di hutan bakau Berau sejak Senin (31/7).
"Hingga hari kelima sekarang, Regu Pencarian dan Penyelamatan Unit Berau masih melakukan pencarian terhadap korban yang diduga hilang, namun belum menemukan hasil, tapi kami tetap berupaya maksimal," ujar Kepala Basarnas Kota Balikpapan Melkyanus Kotta dihubungi dari Samarinda, Sabtu.
Sebelumnya atau pada Senin pagi (31/7), warga bernama Rama Harmaza melaporkan bahwa Syamsuddin, 67 tahun, diduga hilang di hutan bakau, kawasan Sungai Sambarata, Kampung Tasuk, Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau.
Kronologis dugaan hilang tersebut diawali pada Minggu (30/7/), Syamsuddin yang tinggal di Kelurahan Gayam, Kecamatan Tanjung Redeb ini berpamitan ke keluarga pergi ke Sungai Sambarata mencari ikan menggunakan perahu, namun hingga Senin pagi korban belum balik ke rumah.
Lantas keluarga korban mendatangi Sungai Sambarata, tempat korban biasa mencari ikan. Namun di lokasi itu hanya ditemukan perahu yang terikat di pohon dan HP di atas perahu.
Keluarga korban kemudian mencari ke berbagai penjuru di sekitar kawasan itu namun tidak menemukan Syamsuddin, maka keluarga korban (Rama Harmaza) melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gunung Tabur yang kemudian diteruskan ke Unit Siaga Basarnas Berau.
Baca juga: Tim SAR belum temukan nelayan diduga hilang di hutan bakau Berau
Setelah mendapat laporan dari keluarga korban, Tim SAR Unit Berau langsung melakukan koordinasi dengan keluarga korban dan bergerak ke lokasi yang ditunjukkan oleh keluarga korban.
Pencarian terus dilakukan setiap hari hingga Sabtu ini. Di hari kelima pencarian ini, tim masih dibagi menjadi dua. Tim SAR Gabungan I menyisir bagian darat sejauh 7 kilometer (km).
"Kemudian Tim SAR Gabungan II melakukan pencarian ke arah timur sejauh 5 km, yakni menyisir sungai dengan menggunakan perahu ketinting warga dan rigit impotable boat (RIB)," katanya.
Melki, sapaan akrabnya melanjutkan, unsur yang terlibat dalam pencarian hari ini adalah Tim Rescue Unit Siaga SAR Berau, Polair Polres Berau, TNI AL Pos AL Berau, Polsek Gunung Tabur, ERG Berau Coal, Pemerintah Kampung Tasuk, masyarakat dan keluarga korban.
Sedangkan peralatan atau unit yang digunakan mencari adalah rescue car Dmax, RIB, speedboat TNI AL, speed boat Polair Polres, Rescue Boat ERG Berau Coal, perahu ketinting nelayan, underwater searching device, peralatan komunikasi, kelengkapan peralatan SAR di air.
Baca juga: Tim SAR Berau masih cari nelayan diduga hilang di hutan bakau
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Hingga hari kelima sekarang, Regu Pencarian dan Penyelamatan Unit Berau masih melakukan pencarian terhadap korban yang diduga hilang, namun belum menemukan hasil, tapi kami tetap berupaya maksimal," ujar Kepala Basarnas Kota Balikpapan Melkyanus Kotta dihubungi dari Samarinda, Sabtu.
Sebelumnya atau pada Senin pagi (31/7), warga bernama Rama Harmaza melaporkan bahwa Syamsuddin, 67 tahun, diduga hilang di hutan bakau, kawasan Sungai Sambarata, Kampung Tasuk, Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau.
Kronologis dugaan hilang tersebut diawali pada Minggu (30/7/), Syamsuddin yang tinggal di Kelurahan Gayam, Kecamatan Tanjung Redeb ini berpamitan ke keluarga pergi ke Sungai Sambarata mencari ikan menggunakan perahu, namun hingga Senin pagi korban belum balik ke rumah.
Lantas keluarga korban mendatangi Sungai Sambarata, tempat korban biasa mencari ikan. Namun di lokasi itu hanya ditemukan perahu yang terikat di pohon dan HP di atas perahu.
Keluarga korban kemudian mencari ke berbagai penjuru di sekitar kawasan itu namun tidak menemukan Syamsuddin, maka keluarga korban (Rama Harmaza) melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gunung Tabur yang kemudian diteruskan ke Unit Siaga Basarnas Berau.
Baca juga: Tim SAR belum temukan nelayan diduga hilang di hutan bakau Berau
Setelah mendapat laporan dari keluarga korban, Tim SAR Unit Berau langsung melakukan koordinasi dengan keluarga korban dan bergerak ke lokasi yang ditunjukkan oleh keluarga korban.
Pencarian terus dilakukan setiap hari hingga Sabtu ini. Di hari kelima pencarian ini, tim masih dibagi menjadi dua. Tim SAR Gabungan I menyisir bagian darat sejauh 7 kilometer (km).
"Kemudian Tim SAR Gabungan II melakukan pencarian ke arah timur sejauh 5 km, yakni menyisir sungai dengan menggunakan perahu ketinting warga dan rigit impotable boat (RIB)," katanya.
Melki, sapaan akrabnya melanjutkan, unsur yang terlibat dalam pencarian hari ini adalah Tim Rescue Unit Siaga SAR Berau, Polair Polres Berau, TNI AL Pos AL Berau, Polsek Gunung Tabur, ERG Berau Coal, Pemerintah Kampung Tasuk, masyarakat dan keluarga korban.
Sedangkan peralatan atau unit yang digunakan mencari adalah rescue car Dmax, RIB, speedboat TNI AL, speed boat Polair Polres, Rescue Boat ERG Berau Coal, perahu ketinting nelayan, underwater searching device, peralatan komunikasi, kelengkapan peralatan SAR di air.
Baca juga: Tim SAR Berau masih cari nelayan diduga hilang di hutan bakau
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023