Nunukan (ANTARA Kaltim) - Dampak badai tropis yang saat ini berada di sekitar wilayah Filipina bagian selatan tidak terlalu besar terhadap cuaca di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Pengamat Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Nunukan, Muhammad Hasan di Nunukan, Senin mengakui ciri-ciri badai tropis telah berada di sekitar Laut Suluk Filipina Selatan sejak beberapa hari lalu.

Namun, katanya, badai yang dapat menyebabkan angin kencang yang bisa merusak bangunan tersebut tidak akan menuju Indonesia khususnya di wilayah utara Pulau Kalimantan seperti Kabupaten Nunukan karena kuatnya tiupan angin dari arah barat.

"Jadi badai tropis itu tidak bisa mendekati Indonesia karena pecah oleh tiupan angin dari arah barat," ujarnya.

Walaupun demikian, kata dia, efek yang ditimbulkan di Kabupaten Nunukan adalah terjadinya angin kencang yang sewaktu-waktu datang baik siang maupun malam hari dengan kecapatan 15 knot atau sekitar 30 kilometer perjam.

Menurut Muhammad Hasan, hembusan angin kencang yang disebabkan badai tropis di Filipina Selatan ini diperkirakan terjadi selama sepekan hingga tiga hari kedepan.

"Rata-rata hembusan angin di Nunukan sejak tiga hari terakhir sangat kencang karena efek dari badai tripis Filipina tersebut," katanya.

Angin kencang ini, menurut dia, ditandai dengan adanya sekumpulan awan yang disebut "colonimbus" diperkirakan disebabkan oleh gejala badai tropis yang berada di sekitar Laut Sulu di wilayah Filipina Selatan.

Menurut Muhammad Hasan pengaruh badai tropis terhadap kondisi cuaca di Nunukan itu tidak terlalu signifikan, kecuali terjadinya hembusan angin kencang yang telah berlangsung akhir-akhir ini.

Dia mengatakan hembusan angin kencang ini tidak membahayakan bagi masyarakat setempat misalnya terjadinya kerusakan pada bangunan atau pohon tumbang kecuali kecepatannya mencapai 20-25 knot.

Pewarta: M Rusman

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014