Samarinda (ANTARA Kaltim) - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) pada 2014 lebih baik dibanding tahun 2013 menyusul peningkatan permintaan batu bara di pasar internasional yang akan berpengaruh positif kepada daerah itu.

"Struktur ekonomi Kaltim terbanyak dibentuk oleh komponen tambang terutama subsektor batu bara, sehingga jika harga dan permintaan batu bara meningkat, pasti perekonomian Kaltim akan diuntungkan," ujar Kepala Perwakilan BI Kaltim Ameriza M Moesa di Samarinda, Selasa.

Pada 2013, lanjutnya, pertumbuhan produksi batu bara pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) di Kaltim mencapai 24,5 persen berdasarkan data "years on years".

Kemudian pada 2014 diperkirakan jumlah produksi batu bara di Indonesia mencapai 415 juta ton, atau mengalami kenaikan 5,0 persen dari target 2013. Jumlah ini masih dapat bertambah sampai dengan 450 juta ton atau tumbuh 14 persen.

Sementara berdasarkan hasil analisis salah satu penambang PKP2B di Kaltim, kata Ameriza, menyebutkan bahwa pada 2014 pertumbuhan produksi batu bara diperkirakan berada pada kisaran 4,0 persen dengan asumsi permintaan eksternal masih rendah.

Sedangkan optimisme dari sisi harga akan merespon potensi perbaikan permintaan dari pasar internasional yang akan tercermin dari perkembangan harga di masa mendatang.

Pada 2014, lanjutnya, sejumlah negara di Benua Eropa dan sebagian China akan mengalami musim dingin yang lebih dingin dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kondisi ini akan menyebabkan mereka membutuhkan batu bara lebih banyak dari sebelumnya.

Di sisi lain, dia juga memperkirakan bahwa pertambangan minyak dan gas (migas) di Kaltim pada 2014 masih akan terkontraksi (menurun), tetapi masih ada kecenderungan membaik sebagai dampak beroperasinya sumur minyak di Blok Mahakam.

Kondisi ini akan berdampak pada industri LNG Kaltim yang akan memberikan kontribusi 13,68 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang diproyeksikan tetap mengalami kontraksi namun juga cenderung membaik.

Dia juga mengatakan bahwa pertumbuhan minyak nasional berdampak positif pada industri pengilangan minyak di Kaltim, yaitu terdapat 35 jenis minyak mentah yang dipakai berasal dari seluruh Indonesia.

Pertumbuhan minyak secara nasional pada 2014 ditargetkan berproduksi antara 870 hingga 900 ribu barel per hari (bph), tumbuh lebih tinggi ketimbang 2013 yang berada pada level 840 ribu bph.   (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014