Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Samarinda, Kalimantan Timur, mengajak lurah turut menjaga ekosistem sungai, baik menjaga dari sisi flora dan fauna maupun dari ancaman pembuangan sampah, karena sungai adalah sumber kehidupan. 


"Sungai dengan aliran alami yang tanpa tercemar, merupakan sumber kehidupan segala makhluk baik manusia, flora, fauna, hingga makhluk lain yang tak kasat mata seperti plankton dan sejenisnya," ujar Wakil Ketua PKK Kota Samarinda Herli Warsita Rusmadi di Samarinda, Minggu. 

Untuk itu, semua pihak harus menjaga sungai agar tidak tercemar, termasuk lurah yang memiliki wilayah dengan aliran sungai, sehingga lurah disarankan membuat dermaga pungut sampah, kemudian mengajak pegawai kelurahan serta masyarakat turun memungut sampah di sungai. 

Sebelumnya, saat ia mendampingi Misman, Ketua Gerakan Memungut Sehelai Sampah di Sungai Karang Mumus (GMSS-SKM) Samarinda di Sekolah SKM dalam verifikasi lapangan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai nominator penerima penghargaan Kalpataru, Herli mengatakan hal yang sama. 

Setelah tim verifikator KLHK menyelesaikan tugas dan meninggalkan lokasi, ia berbincang dengan salah seorang lurah yang wilayahnya dilalui SKM, yakni lurah diajak aktif menjaga sungai dari ancaman limbah, antara lain dengan melarang siapapun membuang limbah maupun sampah ke sungai. 

"Selain itu, lurah juga bisa melibatkan staf, ketua RT, organisasi, masyarakat, dan tokoh setempat untuk kampanye larangan membuang sampah ke sungai, kemudian setidaknya dua kali seminggu memungut sampah di sungai sebagai tauladan agar masyarakat malu membuang sampah sembarangan," ujarnya. 

Ia juga mengatakan bahwa di Pemkot Samarinda sudah ada Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Pro-Bebaya) dengan dana yang disalurkan sebesar Rp100 juta per RT, sehingga dari sini bisa dialokasikan minimal Rp500 ribu untuk merawat dan menjaga SKM di tiap RT yang dilalui SKM. 

Sementara Naniek Hardjani, pengurus PKK Samarinda yang sejak 2015 aktif mendukung GMSS-SKM baik memungut sampah, ajakan tidak membuang sampah ke sungai, hingga menanam bibit pohon endemik sungai, sepakat dengan yang disampaikan Herli Warsita.

"Dari Pro-Bebaya memang bisa digunakan untuk menjaga sungai baik dalam bentuk pembuatan infrastruktur dermaga pungut, pemberdayaan masyarakat, hingga penanaman pohon di bantaran sungai, sehingga yang perlu dilakukan adalah pertemuan warga di masing-masing RT untuk dibahas. Lebih hebat lagi jika warga rela swadaya," ucap Naniek.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023