Dinas perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Disbun Kaltim) tahun ini menambah luas perkebunan mencapai 745 hektare (ha) terdiri dari perkebunan kelapa sawit, kelapa dalam, kakao, dan lainnya, sehingga penambahan luas ini diharapkan mampu meningkatkan produksi.
"Rincian dari perluasan komoditas perkebunan yang sebesar 745 ha itu adalah untuk perkebunan kelapa sawit yang merupakan unggulan perkebunan di Kaltim, dilakukan penambahan luas tanam sebesar 200 ha," ujar Kepala Disbun Kaltim Ahmad Muzzakir di Samarinda, Selasa.
Kemudian penambahan luas kebun kelapa dalam sebesar 20 ha, kebun lada seluas 100 ha, kebun kakao seluas 150 ha, kebun karet 200 ha, kebun aren 25 ha, dan kebun pala seluas 50 ha.
Selain adanya perluasan komoditas perkebunan dalam rangka peningkatan produksi, tahun ini juga dilaksanakan peremajaan pohon karet pada kebun seluas 136 ha, kemudian intensifikasi tanaman perkebunan seluas 800 ha yang meliputi kelapa sawit 200 ha, karet 200 ha, kelapa dalam 20 ha, kakao 180 ha, dan intensifikasi lada seluas 200 ha.
Hal ini dilakukan karena dalam pembangunan perkebunan berbasis masyarakat, pihaknya memiliki komitmen untuk melakukan perluasan sekaligus peningkatan kualitas, sehingga mampu meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas hasil perkebunan.
Disbun Kaltim terus mengembangkan perkebunan dengan berbagai pola baik melalui perkebunan rakyat, perkebunan besar negara, dan pola perkebunan besar swasta dengan lima komoditas unggulan yang meliputi kelapa sawit, karet, kakao, kelapa dalam, dan lada dengan total luas lahan tahun 2022 mencapai 1.575.966 ha dan produksi 17.220.588 ton.
Selain lima komoditas unggulan yang dikembangkan tersebut, sejak tahun 2021 Disbun Kaltim juga mengembangkan aren dan pala, sehingga dilakukan pemberian bantuan pengembangan kebun aren seluas 100 ha di Kabupaten Kutai Barat, kemudian kebun pala 105 ha di Kabupaten Berau dan Kutai Timur.
Ia melanjutkan, untuk mewujudkan Kaltim berdaulat dari produk perkebunan, maka pihaknya mengutamakan inovasi dalam pembangunan perkebunan, terutama terkait dengan upaya memanfaatkan lahan tertentu yang saat ini masih belum dikelola maksimal.
"Saya berharap semua pihak terkait memberikan dukungan penuh untuk bersama-sama membesarkan perkebunan di Kaltim, karena tujuan utama dalam pembangunan perkebunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Rincian dari perluasan komoditas perkebunan yang sebesar 745 ha itu adalah untuk perkebunan kelapa sawit yang merupakan unggulan perkebunan di Kaltim, dilakukan penambahan luas tanam sebesar 200 ha," ujar Kepala Disbun Kaltim Ahmad Muzzakir di Samarinda, Selasa.
Kemudian penambahan luas kebun kelapa dalam sebesar 20 ha, kebun lada seluas 100 ha, kebun kakao seluas 150 ha, kebun karet 200 ha, kebun aren 25 ha, dan kebun pala seluas 50 ha.
Selain adanya perluasan komoditas perkebunan dalam rangka peningkatan produksi, tahun ini juga dilaksanakan peremajaan pohon karet pada kebun seluas 136 ha, kemudian intensifikasi tanaman perkebunan seluas 800 ha yang meliputi kelapa sawit 200 ha, karet 200 ha, kelapa dalam 20 ha, kakao 180 ha, dan intensifikasi lada seluas 200 ha.
Hal ini dilakukan karena dalam pembangunan perkebunan berbasis masyarakat, pihaknya memiliki komitmen untuk melakukan perluasan sekaligus peningkatan kualitas, sehingga mampu meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas hasil perkebunan.
Disbun Kaltim terus mengembangkan perkebunan dengan berbagai pola baik melalui perkebunan rakyat, perkebunan besar negara, dan pola perkebunan besar swasta dengan lima komoditas unggulan yang meliputi kelapa sawit, karet, kakao, kelapa dalam, dan lada dengan total luas lahan tahun 2022 mencapai 1.575.966 ha dan produksi 17.220.588 ton.
Selain lima komoditas unggulan yang dikembangkan tersebut, sejak tahun 2021 Disbun Kaltim juga mengembangkan aren dan pala, sehingga dilakukan pemberian bantuan pengembangan kebun aren seluas 100 ha di Kabupaten Kutai Barat, kemudian kebun pala 105 ha di Kabupaten Berau dan Kutai Timur.
Ia melanjutkan, untuk mewujudkan Kaltim berdaulat dari produk perkebunan, maka pihaknya mengutamakan inovasi dalam pembangunan perkebunan, terutama terkait dengan upaya memanfaatkan lahan tertentu yang saat ini masih belum dikelola maksimal.
"Saya berharap semua pihak terkait memberikan dukungan penuh untuk bersama-sama membesarkan perkebunan di Kaltim, karena tujuan utama dalam pembangunan perkebunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023