Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah mengembangkan pertanian presisi yakni sebuah teknologi pertanian modern yang mengaplikasikan teknologi informasi untuk membantu petani dalam memahami keadaan lahan dan tanaman petani secara detail dan akurat.

Pelaksana Harian Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Provinsi Kaltim, Rini Susilawati mengatakan pengembangan program pertanian modern tersebut sesuai dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo dalam rangka antisipasi terhadap ancaman krisis pangan dunia.

"Pertanian modern ini telah dilakukan oleh 1.411 orang petani milenial yang tersebar di sepuluh kabupaten / kota di Kaltim. Para petani terus berinovasi mengimplementasikan teknologi pertanian terbarukan ini dengan berbagai inovasi sesuai dengan karakter wilayah," kata Rini Susilawati di Samarinda, Rabu.

Rini mengungkapkan melalui pertanian modern memungkinkan para petani untuk melakukan tindakan yang lebih tepat sasaran dalam pengelolaan lahan dan tanaman mereka, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian.

Hal ini pun turut disampaikan oleh Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo dengan mengajak para pengembang ekosistem bisnis rintisan berbasis teknologi (start-up) dan petani milenial untuk ikut terjun membantu memajukan pertanian Indonesia yang presisi.

Ia menjelaskan sepanjang tahun 2022, pemerintah provinsi telah memfasilitasi berbagai kegiatan berupa bimbingan teknis kepada para petani milenial. Mulai dari pelatihan teknologi pertanian Smart Farming, pelatihan kewirausahaan bahkan hingga pemasaran digital.

"Alhamdulillah antusiasme masyarakat tinggi. Tahun ini, kami akan gelar bimbingan teknis serupa dan harapannya dapat menjangkau peserta sesuai target yang diharapkan, ” tutur Rini.

Rini menambahkan saat ini para petani muda di Kaltim sudah terliterasi dengan pertanian presisi, sehingga program nasional tersebut bisa terlaksana di sejumlah daerah.

"Tantangan utama di Kaltim justru strategi untuk meningkatkan kecintaan masyarakat pada produk-produk lokal," jelasnya.

Oleh sebab itu, Rini berharap bentuk kecintaan masyarakat terhadap produk lokal dapat ditingkatkan lagi, sehingga barang buatan anak bangsa terus bisa eksis di pasaran.

"Produk kita sendiri sudah bagus kualitasnya, sudah bermerk dagang, berizin dan sehat, bahkan sudah ikut pameran baik skala lokal hingga global, jadi tinggal kecintaan masing-masing individu, dalam hal ini masyarakat sebagai bentuk dukungan, ”imbuhnya .

Selain itu, Ia berharap kedepannya pertanian dan produk olahan pangan juga dapat semakin meningkat, dalam artian meningkat produktivitas.

Terlebih untuk fokus produktivitas pertanian di tahun 2030 nanti demografi usianya adalah usia produktif.

"Kami berharap Indeks Pertanaman dapat meningkat dengan memanfaatkan lahan eksisting yang ada sejalan dengan pemanfaatan berbagai teknologi budidaya," jelas Rini.

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023