Sebanyak 3.212 calon pengantin di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah mendapat pendampingan dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) binaan BKKBN, untuk mencegah bayi lahir stunting akibat kekurangan gizi.
“Banyak hal yang perlu dilakukan untuk mencegah stunting, seperti pembinaan bagi remaja putri, ibu hamil maupun yang menyusui, termasuk pendampingan bagi calon pengantin,” ujar Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Kaltim Sunarto di Samarinda, Selasa.
Rincian 3.212 pasangan calon pengantin yang mendapat pendampingan sepanjang 2022 tersebut tersebar pada kabupaten/kota, yakni di Kabupaten Berau sebanyak 249 pasang, Kota Balikpapan 448 pasang.
Kemudian Kota Bontang sebanyak 73 pasang, Kota Samarinda 1.121 pasang, Kabupaten Kutai Barat 16 pasang, Kabupaten Kutai Kartanegara 619 pasang, Kabupaten Kutai Timur 578 pasang, Kabupaten Paser 54 pasang, dan Kabupaten Penajam Paser Utara sebanyak 53 pasang.
“Mereka yang melakukan pendampingan adalah Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang dibentuk BKKBN. Tim ini memiliki peran penting untuk mempercepat penurunan stunting karena mereka bertugas melakukan deteksi terhadap calon pengantin,” katanya.
Menurutnya, upaya mencegah stunting bisa dimulai dari berbagai sisi, terutama masalah dari sisi hulu, sedangkan dari TPK ini diantaranya dilakukan melalui aplikasi Elektronik Siap Nikah Siap Hamil (Elsimil) yang juga dari sisi hulu.
Ia menjelaskan bahwa anggota TPK terdiri dari tiga perwakilan, yakni bidan, kader Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), kemudian dari kader Keluarga Berencana (KB).
Ia juga mengatakan, saat ini terdapat 5.371 TPK di Kaltim, terdiri dari Berau ada 510 TPK, Balikpapan terdapat 489, Bontang 213, Samarinda 844, Kutai Barat 610, Kutai Kartanegara 2.131, Kutai Timur 530, Mahakam Ulu 145, Paser 548, dan Penajam Paser Utara 351 TPK.
Selain di Kaltim, pihaknya juga melakukan pendampingan yang sama di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), yakni dengan jumlah sebanyak 353 pasang calon pengantin atau salah satu dari calon pengantin yang tersebar di lima kabupaten/kota.
"Rinciannya adalah di Kabupaten Bulungan sebanyak 63 pasang, Kota Tarakan 28 pasang, Kabupaten Malinau 10 pasang, Kabupaten Nunukan 250 pasang, dan Kabupaten Tana Tidung ada 2 pasang," kata Sunarto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
“Banyak hal yang perlu dilakukan untuk mencegah stunting, seperti pembinaan bagi remaja putri, ibu hamil maupun yang menyusui, termasuk pendampingan bagi calon pengantin,” ujar Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Kaltim Sunarto di Samarinda, Selasa.
Rincian 3.212 pasangan calon pengantin yang mendapat pendampingan sepanjang 2022 tersebut tersebar pada kabupaten/kota, yakni di Kabupaten Berau sebanyak 249 pasang, Kota Balikpapan 448 pasang.
Kemudian Kota Bontang sebanyak 73 pasang, Kota Samarinda 1.121 pasang, Kabupaten Kutai Barat 16 pasang, Kabupaten Kutai Kartanegara 619 pasang, Kabupaten Kutai Timur 578 pasang, Kabupaten Paser 54 pasang, dan Kabupaten Penajam Paser Utara sebanyak 53 pasang.
“Mereka yang melakukan pendampingan adalah Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang dibentuk BKKBN. Tim ini memiliki peran penting untuk mempercepat penurunan stunting karena mereka bertugas melakukan deteksi terhadap calon pengantin,” katanya.
Menurutnya, upaya mencegah stunting bisa dimulai dari berbagai sisi, terutama masalah dari sisi hulu, sedangkan dari TPK ini diantaranya dilakukan melalui aplikasi Elektronik Siap Nikah Siap Hamil (Elsimil) yang juga dari sisi hulu.
Ia menjelaskan bahwa anggota TPK terdiri dari tiga perwakilan, yakni bidan, kader Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), kemudian dari kader Keluarga Berencana (KB).
Ia juga mengatakan, saat ini terdapat 5.371 TPK di Kaltim, terdiri dari Berau ada 510 TPK, Balikpapan terdapat 489, Bontang 213, Samarinda 844, Kutai Barat 610, Kutai Kartanegara 2.131, Kutai Timur 530, Mahakam Ulu 145, Paser 548, dan Penajam Paser Utara 351 TPK.
Selain di Kaltim, pihaknya juga melakukan pendampingan yang sama di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), yakni dengan jumlah sebanyak 353 pasang calon pengantin atau salah satu dari calon pengantin yang tersebar di lima kabupaten/kota.
"Rinciannya adalah di Kabupaten Bulungan sebanyak 63 pasang, Kota Tarakan 28 pasang, Kabupaten Malinau 10 pasang, Kabupaten Nunukan 250 pasang, dan Kabupaten Tana Tidung ada 2 pasang," kata Sunarto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023