Sangatta (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 11 anggota Unit Pemadam Kebakaran Kutai Timur dikirim mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) di Pusat Latihan Keterampilan Pemadam Kebakaran (Puslatkar) Jakarta.
Menurut Kepala Unit Pelaksana Tehnis Pencegahan Penanggulangan Kebakaran (UPT PPK), Kabupaten Kutai Timur, Failu S.Sos, Rabu, pengiriman personil dengan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan penanganan kebakaran.
"Sudah bertahun-tahun mereka menjadi petugas pemadam, tapi tidak memiliki keterampilan," kata Failu.
Dikatakan Failu, kemampuan dan keterampilan personilnya selama ini masih sangat minim bahkan tidak ada, karena mereka belum pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan.
Pelatihan ini, kata Failu, dibagi dalam dua gelombang, yakni gelombang pertama sudah dilakukan bulan Juni lalu dan gelombang kedua direncanakan akhir bulan November 2013.
Dia menyebutkan, anggotanya memang masih minim keterampilan dalam mengatasi musibah kebakaran, sehingga keterampilan yang selama ini dilakukan, hanya berdasarkan pengalaman langsung dilapangan dan melalui tayangan video tim rescue dari luar negeri.
Program pelatihan ini, menurut Failu, akan dilanjutkan tahun depan dengan mengirim 10 orang petugasnya, tentunya mereka yang belum pernah mengikuti pelatihan.
"Yang kami berangkatkan ini sementara baru mereka yang sudah berstatus PNS (Pegawai Negeri Sipil). Sedangkan untuk yang TK2D (Tenaga Kerja Kontrak Daerah) masih kami kaji, apakah boleh atau tidak ikut pelatihan," papar Failu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Menurut Kepala Unit Pelaksana Tehnis Pencegahan Penanggulangan Kebakaran (UPT PPK), Kabupaten Kutai Timur, Failu S.Sos, Rabu, pengiriman personil dengan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan penanganan kebakaran.
"Sudah bertahun-tahun mereka menjadi petugas pemadam, tapi tidak memiliki keterampilan," kata Failu.
Dikatakan Failu, kemampuan dan keterampilan personilnya selama ini masih sangat minim bahkan tidak ada, karena mereka belum pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan.
Pelatihan ini, kata Failu, dibagi dalam dua gelombang, yakni gelombang pertama sudah dilakukan bulan Juni lalu dan gelombang kedua direncanakan akhir bulan November 2013.
Dia menyebutkan, anggotanya memang masih minim keterampilan dalam mengatasi musibah kebakaran, sehingga keterampilan yang selama ini dilakukan, hanya berdasarkan pengalaman langsung dilapangan dan melalui tayangan video tim rescue dari luar negeri.
Program pelatihan ini, menurut Failu, akan dilanjutkan tahun depan dengan mengirim 10 orang petugasnya, tentunya mereka yang belum pernah mengikuti pelatihan.
"Yang kami berangkatkan ini sementara baru mereka yang sudah berstatus PNS (Pegawai Negeri Sipil). Sedangkan untuk yang TK2D (Tenaga Kerja Kontrak Daerah) masih kami kaji, apakah boleh atau tidak ikut pelatihan," papar Failu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013