Samarinda (ANTARA Kaltim) - Rem blong menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan yang menyebabkan tiga orang meninggal dan tujuh lainnya terluka, kata Kepala Satuan lalu Lintas Polresta Samarinda, Kalimantan Timur, Komisaris Didik Haryanto .

Sopir truk atas nama Surianto itu mengaku remnya blong sehingga tidak bisa mengendalikan kendaraan yang dikemudikannya yang mengakibatkan terjadinya tabrakan yang menewaskan tiga orang dan tujuh orang terluka, ungkap Didik Haryanto, Jumat.

Namun untuk memastikan apakah rem truk yang dikemudian Surianto itu berfungsi atau tidak, penyidik Satlantas Polresta Samarinda, lanjut Didik Haryanto, harus mendatangkan teknisi.

"Berdasarkan hasil pengecekan, memang yang bermasalah adalah remnya karena minyak rem truk tersebut kekeringan. Tetapi kami tidak bisa menyimpulkan apakah habis atau ada kebocoran. Jadi itulah penyebab utama truk itu menabrak sejumlah kendaraan di depannya," kata Didik Haryanto.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, polisi telah menetapkan Surianto sebagai tersangka dengan dijerat pasal 30 ayat (4) Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan ancaman hukuman enam tahun penjara dan denda Rp12 juta.

"Hari ini (Jumat) saya telah menandatangani surat perintah penahanan dan penetapan tersangka atas nama Surianto (49), sopir truk yang menabrak sejumlah pengendara motor dan sebuah minibus yang menyebabkan tiga orang meninggal dan tujuh terluka. Pasal yang dikenakan yakni pasal tentang kelalaian," tegas Didik Haryanto.

Sebelum menabrak delapan motor dan sebuah minibus di Jalan Tengkawan, truk Surianto yang ditemui di sel tahanan Polresta Samarinda mengaku sempat menabrak tiang listrik dan penjual bakso di Jalan Suryanata.

Namun, Surianto mengaku sudah meminta maaf kepada penjual bakso tersebut lalu memperbaiki remnya kemudian melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya.

"Karena kondisi jalan menurun dan tiba-tiba rem mobil saya tidak berfungsi lagi sehingga saya menabrak sejumlah motor dan mobil di Jalan Tengkawan," kata Surianto.

Kecelakaan maut yang terjadi pada Kamis petang (24/10) tersebut menyebabkan, dua orang yakni Sutarman (32) dan Joshua (29), keduanya warga Jalan M. Said, Kelurahan Lok Bahu Kecamatan Sungai Kunjang tewas di lokasi kejadian.

Sementara, delapan orang lainnya yakni, Andri (40), Ramdani (43), Suyatno (40), Putu Gede (20), keempatnya warga Jalan M. Said, Erlin (22) warga Jalan Teuku Umar, Alif (33) warga Jalan AW. Syahranie, Nur Hendra (33) warga Jalan DI Panjaitan serta Imam Darmawan (29) warga Jalan Teuku Umar terluka dan dirawat di Rumah Sakit Dirgahayu.

Imam Darmawan sendiri akhirnya meninggal dunia pada Jumat pagi, setelah sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakti Dirgahayu. ***2***

(T.A053/B/E001/E001) 25-10-2013 18:47:40

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013