Para petani di Kampung Sidrap, Kutai Timur, di perbatasan dengan Kota Bontang, sukses bercocok tanam di lahan gambut yang semula asam dengan sistem  pengolahan yang bisa mempercepat usia panen.
 

“Kami bisa panen kangkung dalam 18 hari dari semula 25 hari,” cerita Ketua Kelompok Tani Permata Jaya Kampung Sidrap, La Sakka.

Memperpendek umur panen adalah satu prestasi Kelompok Tani Permata Jaya. Sebelumnya mereka berhasil menanam sayur yang tumbuh subur di tanah gambut.

Kesuksesan para petani Kampung Sidrap dimulai dari fakta pipa gas Pertagas, anak perusahaan Pertamina, melewati kampung itu.

Adalah kewajiban perusahaan untuk memperhatikan warga yang berada di dalam atau di sekitar daerah operasinya.

Maka pada 2021, para petani Kampung Sidrap dengan didampingi petugas dari Pertagas bersama Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian Teluk Pandan memulai program Petani Mandiri Jalur Pipa Sidrap (Taman Sidrap).

Dengan pendampingan PPL Teluk Pandan dan Pertagas, para petani Kampung Sidrap belajar dan berinovasi.

“Kami belajar bikin pestisida nabati, fungisida ramah tanah, pupur organik cair, ramuan organik nutrisi 3 in 1, dan TB Formula,” tutur La Sakka.

Pestisida adalah racun serangga, dalam hal ini serangga yang menjadi hama bagi tanaman budidaya manusia.

Fungisida adalah racun pembasmi jamur, adapun TB Formula dibuat untuk menurunkan pH atau derajat keasaman tanah sehingga sayuran bisa hidup di atasnya.  

Para petani juga memanfaatkan material bekas dari Stasiun Kompresor Gas (SKG) Bontang Pertagas OKA.

Para petani juga mengembangkan alat pertanian sederhana berupa destilator asap cair dan alat tanam otomatis.

Dengan destilator tersebut para petani membuat asap cair yang salah satu manfaatnya adalah menjadi pupuk.

Para petani Sidrap berhasil menghemat biaya produksi pertanian hingga 33 persen dan menyingkat umur panen dari 25 hari menjadi 18 hari.

Lahan gambut juga mendapatkan perbaikan pH tanah dari 4,5 (asam) menjadi 7 atau netral.

“Alhamdulillah berkat penerapan pertanian semi organik ini para petani bisa meningkatkan pendapatan hingga Rp44 juta sepanjang tahun 2022 ini,” ungkap La Sakka.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022