Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Timur (DPMPD Kaltim) meningkatkan keterampilan warga pesisir Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, melalui pelatihan budi daya kepiting soka.

"Kecamatan Anggana ini merupakan salah satu  penghasil kepiting soka, jadi sangat tepat pelatihannya digelar di sini," ujar Kepala DPMPD Provinsi Kaltim Anwar Sanusi saat membuka Workshop Teknologi Tepat Guna (TTG) Budi Daya Kepiting di Anggana, Senin.

Setiap pelatihan, lanjutnya, memang harus disesuaikan dengan karakteristik lokal, baik karakteristik sumber daya manusia (SDM) maupun karakteristik sumber daya alam (SDA), sehingga hasil dari pelatihan langsung bisa diterapkan dan berproduksi.

Dalam hal ini, warga Kecamatan Anggana sudah memiliki dua karakteristik lokal tersebut, yakni dari sisi SDM, warga Anggana mayoritas adalah nelayan, sementara dari sisi SDA, kawasan pesisir banyak ditumbuhi bakau sehingga banyak menghasilkan kepiting bakau.

Sementara itu pelatihan yang dilakukan kali ini merupakan inovasi dari budidaya kepiting soka konvensional yang dilakukan nelayan selama ini, yakni pelatihan dengan penerapan TTG terapan dengan sistem hidroponik, sehingga dalam budi daya kepiting tidak harus dilakukan di empang, tapi bisa dilakukan di rumah atau di lahan yang sempit sekalipun.

Menurutnya, saat ini permintaan kepiting soka baik untuk pasar lokal maupun ekspor masih tinggi, bahkan warga setempat sering kehabisan stok ketika ada yang ingin membeli kepiting, apalagi harganya juga lumayan mahal, sehingga nelayan atau warga Anggana memiliki peluang besar untuk memproduksi kepiting dalam jumlah besar.

Untuk itu, lanjutnya, melalui pelatihan budi daya kepiting dengan mengedepankan TTG ini diharapkan mampu meningkatkan produksi dan produktivitas kepiting dari Anggana, sehingga ke depan kawasan ini tidak kekurangan stok ketika ada permintaan.

Ia juga mengatakan bahwa dalam pelatihan ini tidak hanya untuk budi daya, tapi juga sudah sampai pada tingkat pemasaran, sehingga pihaknya juga mendatangkan narasumber dari perusahaan yang sering melakukan ekspor kepiting ke berbagai negara, perusahaan inilah yang akan membeli kepiting warga.

“Dalam dua bulan terakhir kami sudah melakukan berbagai jenis pelatihan yang dikemas dalam bentuk Workshop TTG. Rata-rata pelatihan yang kami gelar selama sepekan. Mengapa pelatihan ini lama, supaya peserta terampil sampai ke praktik, bahkan hingga sampai ke teknik pemasarannya,” ujar Anwar. (Adv)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022