Samarinda (ANTARA Kaltim)–Pendidikan merupakan salah satu sektor yang menjadi prioritas utama dalam program pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemprov Kaltim. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menegaskan pada 2014 Pemprov tetap berkomitmen untuk menjadikan pendidikan di Kaltim lebih baik dan berkualitas.
“Pendidikan ini merupakan investasi jangka panjang. Dengan program yang ada sekarang, hasilnya tentu tidak kita bisa dinikmati saat ini, tetapi 10-20 tahun mendatang kita akan melihat hasil dari investasi pendidikan yang dilakukan oleh Pemprov,†ujar Awang Faroek pekan lalu.
Komitmen Pemprov tersebut ditunjukkan dengan pengalokasian anggaran di bidang pendidikan sebesar 20 persen dari APBD Kaltim dalam beberapa tahun terakhir di bawah kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak dan Wagub Farid Wadjdy.
Program yang telah dijalankan diantaranya Wajar (Wajib Belajar) 12 tahun, peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru, pemberian beasiswa dan pemberian insentif guru. “Untuk 2014 program-program tersebut tetap akan dilanjutkan. Khusus untuk insentif guru, ada permintaan dari rekan-rekan guru untuk dinaikkan.
Pemprov pada dasarnya siap, tetapi harus ada kesepakatan dari bupati/walikota. Jika memang setuju, maka kesepakatan terdahulu harus kita ubah,†jelasnya.
Sementara itu, untuk program Beasiswa Kaltim Cemerlang, Awang Faroek menegaskan pada 2014 jumlah penerima beasiswa akan naik dari tahun-tahun sebelumnya. Jika pada sebelumnya setiap tahun dialokasikan untuk 30 ribu penerima, maka pada 2014 ditingkatkan menjadi 50 ribu penerima.
“Kita tidak membeda-bedakan, yang pasti putra-putri kita di Kaltara tetap dapat. Hanya saja nanti kita ubah cara pendistribusiannya. Nanti ada untuk daerah perbatasan, terpencil dan pedalaman. Kemudian untuk masyarakat miskin dan bagi mereka yang beprestasi. Sebelumnya ada juga program untuk Unmul untuk 100 orang doktor, Politeknik 20 orang doktor dan Universitas Borneo juga dapat 50 doktor,†urainya.
Itu semua, ujar Awang Faroek telah disepakati dengan SKPD terkait. Termasuk juga untuk SKOI (Sekolah Khusus Olahragawan Internasional), dari semula siswa-siswinya berjumlah 110 orang menjadi 500 orang.
“Jadi sekolah olahraga yang ada di bawah Dispora juga menjadi bagian dari anggaran pendidikan yang 20 persen,†pungkasnya. (HUmas Prov Kaltim/her)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
“Pendidikan ini merupakan investasi jangka panjang. Dengan program yang ada sekarang, hasilnya tentu tidak kita bisa dinikmati saat ini, tetapi 10-20 tahun mendatang kita akan melihat hasil dari investasi pendidikan yang dilakukan oleh Pemprov,†ujar Awang Faroek pekan lalu.
Komitmen Pemprov tersebut ditunjukkan dengan pengalokasian anggaran di bidang pendidikan sebesar 20 persen dari APBD Kaltim dalam beberapa tahun terakhir di bawah kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak dan Wagub Farid Wadjdy.
Program yang telah dijalankan diantaranya Wajar (Wajib Belajar) 12 tahun, peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru, pemberian beasiswa dan pemberian insentif guru. “Untuk 2014 program-program tersebut tetap akan dilanjutkan. Khusus untuk insentif guru, ada permintaan dari rekan-rekan guru untuk dinaikkan.
Pemprov pada dasarnya siap, tetapi harus ada kesepakatan dari bupati/walikota. Jika memang setuju, maka kesepakatan terdahulu harus kita ubah,†jelasnya.
Sementara itu, untuk program Beasiswa Kaltim Cemerlang, Awang Faroek menegaskan pada 2014 jumlah penerima beasiswa akan naik dari tahun-tahun sebelumnya. Jika pada sebelumnya setiap tahun dialokasikan untuk 30 ribu penerima, maka pada 2014 ditingkatkan menjadi 50 ribu penerima.
“Kita tidak membeda-bedakan, yang pasti putra-putri kita di Kaltara tetap dapat. Hanya saja nanti kita ubah cara pendistribusiannya. Nanti ada untuk daerah perbatasan, terpencil dan pedalaman. Kemudian untuk masyarakat miskin dan bagi mereka yang beprestasi. Sebelumnya ada juga program untuk Unmul untuk 100 orang doktor, Politeknik 20 orang doktor dan Universitas Borneo juga dapat 50 doktor,†urainya.
Itu semua, ujar Awang Faroek telah disepakati dengan SKPD terkait. Termasuk juga untuk SKOI (Sekolah Khusus Olahragawan Internasional), dari semula siswa-siswinya berjumlah 110 orang menjadi 500 orang.
“Jadi sekolah olahraga yang ada di bawah Dispora juga menjadi bagian dari anggaran pendidikan yang 20 persen,†pungkasnya. (HUmas Prov Kaltim/her)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013