Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Persiapan perjalanan petualangan offroad Ekspedisi Indonesia, 28 Oktober-11 November 2013 di Kalimantan Timur sudah memasuki tahap akhir.

"Kami sedang menyiapkan pengiriman mobil ke Balikpapan," kata Greeffion Kamil, Ketua Ekspedisi petualangan offroad tersebut, Selasa.

Menurut Fionk, panggilan akrab Greeffion Kamil, sampai akhir September ini sudah 14 peserta dari berbagai kota di Indonesia yang memastikan diri ikut kegiatan bernama resmi "Indonesian 4X4 Expedition Border to Border" tersebut.

Para peserta dari Sumatera berkumpul dulu di Jakarta untuk kemudian berangkat bersama ke Balikpapan.

Sedangkan peserta dari timur Indonesia, seperti Surabaya dan Nusa Tenggara, berangkat dari Surabaya.

"Sebagian lagi sudah ada di Pulau Kalimantan, ada Krisna dari Banjarmasin, ada Fariz dari Samarinda," kata Fionk.

Perjalanan ini direncanakan dimulai 28 Oktober hingga 10 November mendatang. Setelah berkumpul di Balikpapan, rombongan mulai bergerak ke Samarinda dan terus ke utara hingga Malinau, Kalimantan Utara.

Dari ibukota kabupaten konservasi tersebut, jelas Fionk, barulah perjalanan petualangan sesungguhnya dimulai.

"Dari Malinau. kami akan terus ke perbatasan, ke desa-desa terpencil dekat Sabah dan Sarawak, Malaysia, dan baru kembali ke Malinau," lanjut Fionk.

Setelah itu, tim akan beristirahat sejenak di Tanjung Redeb, Berau, sebelum kemudian melanjutkan perjalanan sejauh hampir 1.000 km lagi ke selatan dan dijadwalkan tiba di Balikpapan pada tanggal 10 November bertepatan peringatan Hari Pahlawan.

Selama di perbatasan, tersebut dalam rute yang dibuat panitia, tim akan menuju Tatagas, Longbawan, Longsia, Bonganlongit, Longibau, dan Sebalanung.

Longbawan adalah tempat yang terkenal karena sering dikunjungi pejabat negara yang meninjau perbatasan. Di ibukota kecamatan ini ada Bandara Yuvai Semaring yang sekarang sudah bisa didarati pesawat Hercules setelah landasannya diperpanjang oleh TNI.

Longbawan adalah ibukota Kecamatan Krayan di dataran tinggi Apo Kayan. Dari Longbawan jarak ke perbatasan Sabah hanya tinggal beberapa kilometer.

Namun demikian, untuk sementara dianggap tidak ada jalan darat yang menghubungkan Longbawan dengan kota-kota lain di Kalimantan Utara.

Dari Indonesia, Longbawan selama ini dicapai hanya dari udara, termasuk pengiriman pasokan sembako dan BBM-nya.

"Jadi bisa dibayangkan menariknya ekspedisi ini," kata Fionk.

Sebelumnya, ekspedisi berlangsung di Sumatera dan di Kalimantan Barat. Tahun 2011, tim menyusuri perbatasan Indonesia-Malaysia, yaitu di sempadan negara bagian Sarawak sepanjang 1500 km.

"Sekarang kita kembali ke perbatasan, kali ini di sisi timur yang berbatasan dengan Sabah, Malaysia," demikian Fionk. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013