Nunukan (ANTARA Kaltim) - Aparat kepolisian di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, berupaya mengantisipasi upaya penyeludunpan senjata api dari Filipina ke Indonesia melalui wilayah tersebut.
Kepala Kesatuan Sektor Kepolisian Pelabuhan (KSKP) Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan Iptu Indramawan di Nunukan, Jumat, menyatakan pihaknya tetap melakukan upaya antisipasi setiap saat terhadap kemungkinan masuknya senjata api selundupan melalui pintu-pintu masuk dari Tawau, Malaysia, atau dibawa langsung dari Filipina.
Langkah antisipasi itu dengan menempatkan aparat kepolisian pada sejumlah pos di seluruh pelabuhan yang tersebar di Pulau Nunukan yang menjadi tempat sandar kapal-kapal dari Malaysia atau negara lainnya, ujar Indramawan kepada ANTARA di Pelabuhan Internasional Tunon Taka.
"Antisipasi yang kami lakukan saat ini adalah menempatkan anggota di pos-pos pelabuhan (Tunon Taka) sebanyak empat orang setiap hari," ujar dia.
Indramawan mengatakan, melalui penjagaan pos-pos tersebut untuk berkoordinasi dengan petugas pelabuhan lainnya seperti Kesatuan Pengamanan Laut dan Pantai (KPLP), bea cukai dan imigrasi yang tidak terlepas sebagai bagian daripada pengamanan di wilayah pelabuhan.
Selain itu, lanjut dia, aparat kepolisian juga secara kontinyu melakukan monitoring setiap saat secara bersama-sama dengan petugas pelabuhan lainnya agar masuknya senjata api secara ilegal dari luar negeri dapat dicegah sedini mungkin.
Ketika dipertanyakan soal pemeriksaan terhadap seluruh penumpang dari Tawau Malaysia yang masuk melalui Pelabuhan Internasional Tunon Taka setiap hari, Indramawan menyatakan, tetap dilakukan melalui x-ray bea cukai terhadap barang bawaan penumpang bersangkutan.
"Pemeriksaan penumpang dan barang bawaannya dipusatkan di 'x-ray' bea cukai," kata Kapolsek KSKP Tunon Taka ini.
Terkait dugaan penyelundupan senjata api dari luar negeri sekaitan dengan konflik horisontal antara pemerintah Filipina dengan pemberontak Moro melalui pintu masuk Pulau Sebatik, dia menegaskan, dengan melaksanakan patroli laut bersama-sama dengan instansi lainnya pada masa yang akan datang.
Ia juga mengharapkan kerja sama masyarakat apabila menemukan atau mencurigai ada upaya penyelundupan senjata api untuk melaporkan secepat mungkin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Kepala Kesatuan Sektor Kepolisian Pelabuhan (KSKP) Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan Iptu Indramawan di Nunukan, Jumat, menyatakan pihaknya tetap melakukan upaya antisipasi setiap saat terhadap kemungkinan masuknya senjata api selundupan melalui pintu-pintu masuk dari Tawau, Malaysia, atau dibawa langsung dari Filipina.
Langkah antisipasi itu dengan menempatkan aparat kepolisian pada sejumlah pos di seluruh pelabuhan yang tersebar di Pulau Nunukan yang menjadi tempat sandar kapal-kapal dari Malaysia atau negara lainnya, ujar Indramawan kepada ANTARA di Pelabuhan Internasional Tunon Taka.
"Antisipasi yang kami lakukan saat ini adalah menempatkan anggota di pos-pos pelabuhan (Tunon Taka) sebanyak empat orang setiap hari," ujar dia.
Indramawan mengatakan, melalui penjagaan pos-pos tersebut untuk berkoordinasi dengan petugas pelabuhan lainnya seperti Kesatuan Pengamanan Laut dan Pantai (KPLP), bea cukai dan imigrasi yang tidak terlepas sebagai bagian daripada pengamanan di wilayah pelabuhan.
Selain itu, lanjut dia, aparat kepolisian juga secara kontinyu melakukan monitoring setiap saat secara bersama-sama dengan petugas pelabuhan lainnya agar masuknya senjata api secara ilegal dari luar negeri dapat dicegah sedini mungkin.
Ketika dipertanyakan soal pemeriksaan terhadap seluruh penumpang dari Tawau Malaysia yang masuk melalui Pelabuhan Internasional Tunon Taka setiap hari, Indramawan menyatakan, tetap dilakukan melalui x-ray bea cukai terhadap barang bawaan penumpang bersangkutan.
"Pemeriksaan penumpang dan barang bawaannya dipusatkan di 'x-ray' bea cukai," kata Kapolsek KSKP Tunon Taka ini.
Terkait dugaan penyelundupan senjata api dari luar negeri sekaitan dengan konflik horisontal antara pemerintah Filipina dengan pemberontak Moro melalui pintu masuk Pulau Sebatik, dia menegaskan, dengan melaksanakan patroli laut bersama-sama dengan instansi lainnya pada masa yang akan datang.
Ia juga mengharapkan kerja sama masyarakat apabila menemukan atau mencurigai ada upaya penyelundupan senjata api untuk melaporkan secepat mungkin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013