Samarinda (ANTARA Kaltim) - Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan (LKPj-AMJ) Gubernur Kaltim menyampaikan rekomendasi pada Rapat Paripurna Istimewa yang dipimpin Ketua DPRD Kaltim Sementara H Syahrun di dampingin Wakil Ketua DPRD Kaltim Agus Santoso di Gedung DPRD Kaltim, Senin (16/9) malam.

Pada kesempatan itu Ketua Pansus LKPj-AMJ Bahrid Buseng menyampaikan, rekomendasi dihasilkan setelah selama 30 hari Pansus mempelajari, mencermati dan memahami LKPj-AMJ Gubernur.

“Pansus juga melakukan peninjauan lapangan terkait LKPj-AMJ Gubernur yang telah disampaikan pada 15 Agustus lalu. Kita melakukan pola pendekatan pembangunan berkelanjutan yang memang tujuan utamanya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Bahrid Buseng yang secara bergantian membacakan laporan bersama Wakil Ketua Pansus Datuk Yaser Arafat.
 
Pansus pada umumnya menyoroti sejumlah program prioritas pembangunan yang belum terlaksana dengan baik. Namun di satu sisi, Pansus mengakui sejumlah keberhasilan pembangunan telah dicapai oleh Pemprov Kaltim dibawah kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak dan Wagub Farid Wadjdy periode 2008-2013.

Menurut pansus, Pemprov telah menjalankan visi dan misi serta program prioritas pembangunan daerah dengan baik.  Hal itu merupakan panduan bagi pelaksanaan pembangunan dan menunjukkan adanya peningkatan, meskipun itu digambarkan dalam data statistik. Untuk itu, ke depan perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh pada outcome karena selama ini masih terfokus pada sisi output dari pembangunan yang dilaksanakan.

Pansus menilai dalam kurun waktu lima tahun terakhir Pemprov telah berhasil dalam program penanggulangan kemiskinan. Angka kemiskinan pada 2012 berhasil diturunkan hingga dibawah target RPJMD 2009-2013 (7 persen), yaitu sebesar 6,68 persen. Pansus memberikan saran agar Pemprov bisa mencarikan solusi terkait terkonsentrasinya kemiskinan di wilayah perdesaan.

“Penanggulangan kemiskinan harus dilakukan dengan pendekatan karakteristik wilayah, sehingga sesuai dengan kebutuhan masyarakat di daerahnya masing-masing,” ucapnya.
 
Terkait sektor pendidikan dan kesehatan, pansus menilai adanya perkembangan kemajuan untuk kedua sektor tersebut. Mulai dari alokasi anggaran yang terus meningkat sejak 2008 hingga sekarang. Infrastruktur pendidikan dan kesehatan yang berkembang baik dari segi jumlah maupun kualitas.

Hingga upaya Pemprov dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada kedua sektor tersebut melalui program Beasiswa Kaltim Cemerlang.

Sementara untuk sektor infrastruktur, program dan kegiatan pencapaian kondisi mantap jalan nasional dan provinsi telah diatas rencana target jangka menengah, namun karena terbatasnya anggaran APBN dan APBD maka Pemprov harus menjaga mutu setiap proses pengerjaan dan pemeliharaan jalan, ngawasan atas tonase kendaraan yang melintas dan membuat jembatan timbang.

“Pembangunan Jembatan Pulau Balang, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Bandara Samarinda Baru (BSB) harus dituntaskan dalam masa beberapa tahun ke depan. Permasalahan pembebasan lahan maupun pendanaan harus diatasi dan dicarikan solusinya,” pintanya. Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menyambut baik dan menerima saran dan kritik terhadap LKPj-AMJ Gubernur 2008-2013 yang disampaikan oleh Pansus. (Humas DPRD Kaltim/adv/lin/met)




Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013