Jalan penghubung antardesa di wilayah Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur sulit dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua saat musim hujan karena kondisinya becek dan licin.
"Jalan penghubung antardesa dibuka sejak 20 tahun lalu," ujar Kepala Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Ismail Subli, di Penajam, Sabtu.
Jalan antardesa menghubungkan Desa Babulu Laut dengan Desa Sebakung Jaya, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Desa Maruat, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser.
Jalan penghubung antardesa sepanjang enam kilometer tersebut masih berlapis tanah dan belum tersentuh pembangunan.
Sehingga saat musim hujan kondisi jalan penghubung antardesa becek dan licin jelas dia, sulit dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Jalan penghubung antardesa sangat dibutuhkan masyarakat sebagai akses untuk mengangkut hasil perkebunan dan pertambakan.
Kondisi jalan penghubung antardesa yang belum tersentuh pembangunan tersebut menjadi keluhan warga Desa Babulu Laut.
Masyarakat khususnya warga Desa Babulu Laut mengharapkan dan menantikan perbaikan jalan penghubung antardesa agar mudah dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua.
Pemerintah Desa Babulu Laut sering mengusulkan pembangunan jalan penghubung antardesa kepada pemerintah kabupaten melalui Musrenbang (musyawarah rencana pembangunan) kecamatan.
Hampir setiap tahun pembangunan jalan antardesa diusulkan kata Ismail Subli, sebab berpengaruh harga jual produksi perkebunan dan pertambakan di Desa Babulu Laut
Diharapkan segara dilakukan pembangunan terhadap jalan penghubung antardesa tesebut karena berdampak positif pada perekonomian masyarakat Desa Babulu Laut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022