Pengamat Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman, Budiman mengatakan, dengan anggaran yang ada Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus bisa memberikan kesadaran khususnya bagi golongan muda dalam hal pesta demokrasi pemilihan umum (Pemilu) 2024 melalui sosialisasi.
"Mau kecil atau besar anggarannya setidaknya dengan anggaran yang ada bisa dijadikan alat untuk menyadarkan golongan muda melalui sosialisasi ataupun kampanye," kata Budiman di Samarinda, Jumat.
Menurutnya, golongan muda adalah generasi penerus bangsa sehingga sangat penting untuk mengkampanyekan pemilu kepada mereka.
"Ketika golongan muda cenderung apatis atau masa bodoh dalam setiap pesta demokrasi maka bisa dipastikan akan melahirkan pemimpin bangsa yang konsep kerjanya tidak jelas, tidak mampu mengelola negara dan membawa bangsa kita ke arah yang lebih buruk," tuturnya.
Ia menyebutkan hal yang menjadi kekhawatiran adalah jika tidak adanya kesadaran dari awal maka ke depan akan banyak tercipta golongan putih yang pastinya tidak berpartisipasi dalam pemilu.
Maka dari itu, kata dia dengan anggaran yang ada KPU harus bisa memberikan sosialisasi serta pemahaman kepada golongan muda untuk berpartisipasi dalam pemilu.
"Bukan hanya ketua kelompok pemudanya, KPU harus bisa menyasar ke pusat-pusat atau kantong-kantong pemuda yang mempunyai hak pilih. Bisa di sekolah atau ke tempat-tempat yang punya basis komunitas untuk pemuda," jelasnya.
Diakuinya, dalam konteks kampanye dan sosialisasi KPU serba terbatas. Sehingga KPU perlu menggandeng baik itu Ormas, institusi pendidikan dan lain-lain yang bisa membuat golongan muda berpartisipasi pada pemilu.
"Pemuda harus kita sadarkan bahwa satu suara sangat penting untuk menentukan masa depan bangsa," tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022