Rumah Sakit Atma Husada Mahakam (RS AHM) Samarinda, Kaltim, terus meningkatkan pelayanan ke masyarakat agar ke depan tidak hanya dikenal sebagai rumah sakit yang hanya melayani pasien gangguan jiwa, tapi juga melayani kesehatan umum.
"Peningkatan pelayanan yang sudah kami lakukan antara lain di rumah sakit ini telah tersedia dokter anak, dokter penyakit dalam, dokter saraf, dokter paru-paru, dan lainnya," ujar Direktur RS AHM Samarinda Jaya Mulaimin di Samarinda, Kamis.
Jadi, katanya, di rumah sakit yang dipimpinnya tersebut bukan hanya melayani pasien dengan gangguan jiwa, tapi sudah bertransformasi pada pelayanan kesehatan yang lain, yakni 60 persen pelayanan khusus gangguan jiwa dan 40 persen melayani kesehatan umum seperti rumah sakit lainnya.
Harus diakui, lanjutnya, memang anggapan masyarakat hingga sekarang, rumah sakit ini adalah rumah sakit jiwa, sehingga pasien dengan masalah kesehatan yang lain tidak datang ke sini, padahal perlengkapan dan pelayanan kesehatan umum sudah ada di rumah sakit tersebut.
"Untuk itu, melalui seminar awal yang menggandeng tim dari Universitas Mulawarman (Unmul), khususnya dari Unit Layanan Strategis Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Kalimantan Timur (ULS-P2MKT) ini, ke depan rumah sakit ini bisa dikenal publik juga sebagai rumah pada umumnya," ucap Jaya.
Ia berharap dalam waktu tiga bulan setelah seminar pendahuluan ini, tim dari ULS-P2MKT Unmul sudah menetapkan pola untuk melakukan transformasi, salah satunya adalah agar publik mengenal RS AHM Samarinda sebagai rumah sakit yang juga melayani pengobatan berbagai penyakit.
Ia juga mengatakan, transformasi yang pihaknya lakukan ini juga untuk menyongsong pindahnya Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Provinsi Kaltim mulai tahun 2024, karena Kota Samarinda akan menjadi jantung IKN yang tentunya harus menyiapkan berbagai hal, di antaranya dari sisi kesehatan.
Sementara Ketua ULS-P2MKT Unmul Samarinda Raden Priyo Utomo pada kesempatan itu mengatakan, dalam rangka melakukan transformasi ini timnya telah melakukan survei lapangan baik yang terkait dengan pelanggan (pasien) maupun masyarakat umum (publik).
"Bulan ini kami juga menyusun desain re-branding dan komunikasi pemasaran, survei lapangan dan agenda lainnya. Kami berharap dalam waktu tidak lama bisa kelar, sehingga hasilnya akan kami sampaikan lagi ke RS AHM ini," ujar Priyo.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
"Peningkatan pelayanan yang sudah kami lakukan antara lain di rumah sakit ini telah tersedia dokter anak, dokter penyakit dalam, dokter saraf, dokter paru-paru, dan lainnya," ujar Direktur RS AHM Samarinda Jaya Mulaimin di Samarinda, Kamis.
Jadi, katanya, di rumah sakit yang dipimpinnya tersebut bukan hanya melayani pasien dengan gangguan jiwa, tapi sudah bertransformasi pada pelayanan kesehatan yang lain, yakni 60 persen pelayanan khusus gangguan jiwa dan 40 persen melayani kesehatan umum seperti rumah sakit lainnya.
Harus diakui, lanjutnya, memang anggapan masyarakat hingga sekarang, rumah sakit ini adalah rumah sakit jiwa, sehingga pasien dengan masalah kesehatan yang lain tidak datang ke sini, padahal perlengkapan dan pelayanan kesehatan umum sudah ada di rumah sakit tersebut.
"Untuk itu, melalui seminar awal yang menggandeng tim dari Universitas Mulawarman (Unmul), khususnya dari Unit Layanan Strategis Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Kalimantan Timur (ULS-P2MKT) ini, ke depan rumah sakit ini bisa dikenal publik juga sebagai rumah pada umumnya," ucap Jaya.
Ia berharap dalam waktu tiga bulan setelah seminar pendahuluan ini, tim dari ULS-P2MKT Unmul sudah menetapkan pola untuk melakukan transformasi, salah satunya adalah agar publik mengenal RS AHM Samarinda sebagai rumah sakit yang juga melayani pengobatan berbagai penyakit.
Ia juga mengatakan, transformasi yang pihaknya lakukan ini juga untuk menyongsong pindahnya Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Provinsi Kaltim mulai tahun 2024, karena Kota Samarinda akan menjadi jantung IKN yang tentunya harus menyiapkan berbagai hal, di antaranya dari sisi kesehatan.
Sementara Ketua ULS-P2MKT Unmul Samarinda Raden Priyo Utomo pada kesempatan itu mengatakan, dalam rangka melakukan transformasi ini timnya telah melakukan survei lapangan baik yang terkait dengan pelanggan (pasien) maupun masyarakat umum (publik).
"Bulan ini kami juga menyusun desain re-branding dan komunikasi pemasaran, survei lapangan dan agenda lainnya. Kami berharap dalam waktu tidak lama bisa kelar, sehingga hasilnya akan kami sampaikan lagi ke RS AHM ini," ujar Priyo.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022