Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Disbun Kaltim) melakukan perluasan kebun kakao milik masyarakat seluas 150 hektare (ha) yang tersebar pada lima kabupaten/kota, yakni Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Berau, dan Samarinda.
"Dalam perluasan atau ekstensifikasi kebun kakao seluas 150 ha ini, kami menyalurkan bantuan bibit kakao kepada kelompok tani untuk ditanam di lahan tersebut," ujar Kepala Bidang Pengembangan Komoditi Disbun Kaltim Zuraida Henny Hapsari di Samarinda, Sabtu.
Terdapat sembilan kelompok tani (poktan) yang mendapat bantuan bibit kakao untuk ditanam di kebun seluas 150 ha itu, yakni Kelompok Wanita Tani Sumber Sari Rezeki di Desa Sumber Sari, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, yang menerima manfaat perluasan 20 ha untuk 20 kepala keluarga (KK).
Kemudian Poktan Usaha Bersama di Desa Bumi Rapak, Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur dengan ekstensifikasi kebun kakao mencapai 25 ha, untuk 25 KK yang terdiri dari 21 laki-laki dan 4 perempuan.
Selanjutnya Poktan Harapan Jaya di Desa Bumi Jaya, Kecamatan Kaubun, Kutai Timur, yang mendapat perluasan 25 ha untuk 25 KK, terdiri atas 22 laki-laki dan 3 perempuan.
Berikutnya Poktan Urip Tani di Kampung Linggang Jelemuq, Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat seluas 10 ha untuk 16 KK, terdiri atas 10 laki-laki dan 6 perempuan, Poktan Teluk Subur di Kampung Tering Lama, Kecamatan Tering, Kutai Barat untuk 15 KK seluas 15 ha.
Kemudian Poktan Maju Bersama di Desa Melati Jaya, Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau seluas 24 ha untuk 21 KK, Poktan Rantau Jaya di Desa Melati Jaya, Kecamatan Gunung Tabur, Berau seluas 16 ha untuk 14 KK.
Lantas Poktan Tunas Baru Bayur di Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda seluas 11 ha untuk 8 KK, Poktan Karya Usaha Berambai yang juga di Kelurahan Sempaja Utara seluas 4 ha hanya untuk 1 KK.
"Dalam kegiatan perkebunan, Disbun Kaltim tidak melulu mengembangkan kelapa sawit, namun masih banyak tanaman lain yang terus dikembangkan sesuai dengan potensi lokal, seperti kakao, pala, karet, aren, dan lainnya. Sedangkan bibit kakao sudah kami serahkan pekan lalu," ujar Henny.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
"Dalam perluasan atau ekstensifikasi kebun kakao seluas 150 ha ini, kami menyalurkan bantuan bibit kakao kepada kelompok tani untuk ditanam di lahan tersebut," ujar Kepala Bidang Pengembangan Komoditi Disbun Kaltim Zuraida Henny Hapsari di Samarinda, Sabtu.
Terdapat sembilan kelompok tani (poktan) yang mendapat bantuan bibit kakao untuk ditanam di kebun seluas 150 ha itu, yakni Kelompok Wanita Tani Sumber Sari Rezeki di Desa Sumber Sari, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, yang menerima manfaat perluasan 20 ha untuk 20 kepala keluarga (KK).
Kemudian Poktan Usaha Bersama di Desa Bumi Rapak, Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur dengan ekstensifikasi kebun kakao mencapai 25 ha, untuk 25 KK yang terdiri dari 21 laki-laki dan 4 perempuan.
Selanjutnya Poktan Harapan Jaya di Desa Bumi Jaya, Kecamatan Kaubun, Kutai Timur, yang mendapat perluasan 25 ha untuk 25 KK, terdiri atas 22 laki-laki dan 3 perempuan.
Berikutnya Poktan Urip Tani di Kampung Linggang Jelemuq, Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat seluas 10 ha untuk 16 KK, terdiri atas 10 laki-laki dan 6 perempuan, Poktan Teluk Subur di Kampung Tering Lama, Kecamatan Tering, Kutai Barat untuk 15 KK seluas 15 ha.
Kemudian Poktan Maju Bersama di Desa Melati Jaya, Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau seluas 24 ha untuk 21 KK, Poktan Rantau Jaya di Desa Melati Jaya, Kecamatan Gunung Tabur, Berau seluas 16 ha untuk 14 KK.
Lantas Poktan Tunas Baru Bayur di Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda seluas 11 ha untuk 8 KK, Poktan Karya Usaha Berambai yang juga di Kelurahan Sempaja Utara seluas 4 ha hanya untuk 1 KK.
"Dalam kegiatan perkebunan, Disbun Kaltim tidak melulu mengembangkan kelapa sawit, namun masih banyak tanaman lain yang terus dikembangkan sesuai dengan potensi lokal, seperti kakao, pala, karet, aren, dan lainnya. Sedangkan bibit kakao sudah kami serahkan pekan lalu," ujar Henny.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022