Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara (Distan PPU), Kaltim, hingga hari ini telah melakukan pemantauan terhadap 370 titik penyembelihan hewan kurban dengan total hewan yang disembelih sebanyak 1.228 ekor sapi dan kambing.


"Rinciannya adalah sapi yang telah disembelih sebanyak 1.048 ekor, sedangkan kambing yang disembelih sebanyak 180 ekor," ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Kabupaten PPU Arief Murdyatno di Penajam, Selasa. 

Pemantauan lokasi pemotongan hewan dilakukan pihaknya sejak Sabtu, 9 Juli, yakni ketika Muhammadiyah berlebaran Idul Adha, dilanjutkan pemantauan hari Minggu kemarin dan hingga hari ini.

Dari pemantauan selama tiga hari tersebut, pihaknya menyatakan bahwa semua hewan kurban baik sapi maupun kambing yang telah disembelih, semuanya sehat, pemotongannya sesuai kriteria, dan dagingnya layak dikonsumsi.

Ia merinci, pada 9 Juli pemantauan dilakukan pada 13 lokasi dengan hewan yang disembelih terdiri dari 30 ekor sapi dan 7 kambing.

Kemudian pada 10 Juli dilakukan pemantauan pada 291 lokasi, sementara hewan yang disembelih sebanyak 831 ekor sapi dan 157 ekor kambing.

Selanjutnya pada Selasa, 11 Juli, pemantauan dilakukan di 46 titik. Dari jumlah ini, hewan yang disembelih sebanyak 127 ekor sapi dan 6 ekor kambing.

"Ini berarti total hingga hari ini telah dilakukan pemantauan pada 370 lokasi, sedangkan hewan yang disembelih sebanyak 1.048 ekor sapi dan 180 ekor kambing," kata Arief.

Ia mengatakan bahwa jumlah hewan yang disembelih untuk kurban pada Idul Adha tahun ini mengalami peningkatan ketimbang Idul Adha tahun sebelumnya, yakni tahun lalu hewan kurban yang disembelih sebanyak 987 ekor sapi dan 142 ekor kambing. 

Menurutnya, pihak yang melakukan pemantauan adalah Tim Pemantauan Pelaksanaan Kurban (TPPK) Dinas Pertanian Kabupaten PPU. Mereka beranggotakan sebanyak 30 orang.

Sementara untuk memastikan bahwa hasil penyembelihan tersebut sehat dan layak dikonsumsi, tim memeriksa daging, jeroan, dan lainnya yang dihasilkan memenuhi aspek sehat secara inspeksi fisik baik warna, tekstur, dan kekenyalan.

"Termasuk dari aspek pemeriksaan perubahan fisiologi atau karena penyakit, seperti pemeriksaan parasit, cacing, perubahan patologis organ, dan perubahan lainnya," ujar Arief.

Pihaknya juga konsentrasi dalam hal pengemasan yang ramah lingkungan, yakni daging yang dibagikan memakai daun pisang, bahkan masyarakat yang datang mengambil daging pun membawa baskom masing-masing dari rumah.
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022