Neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) periode Januari - Mei 2022 mengalami surplus mencapai 10,63 miliar dolar AS, diperoleh dari hasil ekspor sebesar 12,31 miliar dolar, dikurangi biaya impor 1,68 miliar dolar.


"Jika dibandingkan dengan Januari - Mei 2021, maka surplus sebesar 10,63 miliar dolar ini mengalami kenaikan sangat tinggi karena periode lalu surplusnya tercatat 6,36 miliar dolar," ujar Kepala BPS Provinsi Kaltim Yusniar Juliana di Samarinda, Senin.

Rincian surplus sebesar ini dihasilkan dari Januari dengan neraca perdagangan surplus 879,82 juta dolar, Februari dengan surplus 1,68 miliar dolar, Maret surplus 2,52 miliar dolar, dan April surplus 2,82 miliar dolar.  

Sementara pada Mei 2022, katanya, neraca perdagangan Kaltim mengalami surplus 2,63 miliar dolar, diperoleh dari transaksi perdagangan sektor nonmigas sebesar 2,53 miliar dolar, kemudian surplus dari sektor migas sebesar 101,95 juta dolar.

Surplus pada Mei dihasilkan dari nilai ekspor ke sejumlah negara tujuan sebesar 2,85 miliar dolar, dikurangi biaya impor sebesar 218,69 juta dolar AS.

Menurutnya, struktur ekspor Kaltim pada Mei 2022 menurut sektor adalah dari pertambangan masih menjadi pendongkrak utama dalam pergerakan ekonomi bagi Provinsi Kaltim, yakni dengan andil sebesar 82,45 persen.

Kemudian dari sektor industri memberikan andil ekspor 10,81 persen, sektor migas dengan andil 6,72 persen, dan sektor pertanian menyumbang 0,02 persen dari total ekspor nonmigas Kaltim pada Mei 2022 yang mencapai 2,53 miliar dolar. 

Ia mengatakan, nilai ekspor nonmigas kepada 12 negara tujuan pada Mei 2022 mencapai 2,53 miliar dolar ini mengalami penurunan 13,96 persen ketimbang April 2022. 

Penurunan terjadi dipengaruhi oleh turunnya nilai ekspor nonmigas ke beberapa negara utama, yakini di kawasan Asean nilai ekspor Kaltim turun 257,65 juta dolar atau 30,44 persen, sedangkan di kawasan Uni Eropa turun 16,53 juta atau 31,44 persen.

Sedangkan nilai impor Kaltim pada Mei 2022 yang tercatat 218,69 juta dolar itu, mengalami penurunan 47,39 persen ketimbang April, akibat turunnya impor migas 228,52 juta dolar atau turun 71,82 persen.

"Turunnya nilai impor migas disebabkan oleh tidak adanya impor minyak mentah pada Mei, termasuk akibat berkurangnya nilai impor gas sebesar 4,33 juta dolar atau turun 9,89 persen, tetapi impor hasil minyak naik 48,37 juta dolar atau 2.684,86 persen," kata Yusniar.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022