Pemerintah Kabupaten Kutai Barat (Pemkab) Kubar, Kalimantan Timur, menargetkan penurunan angka prevalensi stunting menjadi 12 persen pada 2024, atau turun 3,8 persen ketimbang 2021 yang tercatat 15,8 persen.


"Target prevalensi stunting Kutai Barat tahun 2022 -2024 adalah 14 persen, sedangkan pada tahun 2024 ditargetkan 12 persen," ujar Wakil Bupati Kubar Edyanto Arkan saat Rembuk Stunting di Aula Islamic Center Kabupaten Kubar, Kamis.

Kabupaten Kubar memiliki 16 kecamatan, 190 kampung/desa, dan 4 kelurahan. Pemkab telah menetapkan lokus stunting di Kubar sebanyak 35 kampung yang tersebar pada 13 kecamatan dengan kasus stanting sebanyak 477 anak pada 2022.

Ia melanjutkan, di Kubar juga saat ini terdapat 38 Kampung KB (Keluarga Berencana), sehingga adanya Kampung KB tersebut dapat lebih mudah dalam upaya penanganan kasus stunting, karena dalam Kampung KB dilakukan kolaborasi dengan berbagai pihak.

Sebagai upaya percepatan penurunan stunting, lanjutnya melalui rilis yang dikirim Humas Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, Pemkab Kubar telah menerbitkan Surat Keputusan Tim Percepatan Penurunan Stunting (SK TPPS).

Bupati Kubar, katanya, telah menerbitkan SK TPPS Kabupaten Kutai Barat, kemudian 16 camat menerbitkan SK TPPS Kecamatan, 190 petinggi (kepala desa) menerbitkan SK TPPS Kampung, dan 4 lurah menerbitkan SK TPPS Kelurahan.

"Saat ini juga telah terbentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK). Setiap TPK terdiri atas tiga orang kader yang terdiri dari bidan desa, kader KB, dan kader PKK," katanya.

Selain itu, Pemkab Kubar juga melakukan pendampingan bagi Bina Keluarga, Dapur Sehat Anti Stunting (Dahsat), pengadaan Kit Siap Nikah Anti Stunting, dan bantuan pulsa Rp100 ribu per bulan setiap orang untuk tim pendamping keluarga.

Dalam acara itu, Kabid Pengendalian Penduduk dan KB DKP3A Kaltim Syahrul Umar mengatakan, di Kaltim persentase stunting tahun 2019 sebesar 28,09 persen dan tahun 2021 sebesar 22,8 persen.

"Data stunting kabupaten/kota di Kaltim adalah Kabupaten Kubar, Kota Balikpapan, Kabupaten Mahakam Ulu, dan Kota Samarinda memiliki angka lebih rendah dari persentase rata-rata provinsi," katanya.

Sedangkan untuk enam kabupaten/kota lainnya yakni Kutai Timur, Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Bontang, Berau, dan Kabupaten Paser memiliki persentase stuntingnya di atas rata-rata provinsi.
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022