Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu), Kaltim, menargetkan mampu mencetak lahan tanaman padi baik padi sawah maupun padi gunung seluas 500 hektare (ha), guna mewujudkan ketahanan pangan sekaligus swasembada pangan.
"Dari 500 ha yang ditargetkan, saat ini lahan tanaman padi terbuka sudah ada 297 ha, sedangkan yang sudah dilakukan panen perdana pada 9 Juni lalu sebanyak 143 ha," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Mahulu Saripuddin di Ujoh Bilang, Senin.
Dari 143 ha yang dilakukan panen, lanjutnya, telah menghasilkan panen dalam bentuk gabah kering giling (GKG) sebanyak 44,8 ton, sedangkan realisasi dalam bentuk beras sebanyak 26,5 ton.
Padi yang dipanen dari lahan seluas 143 ha tersebut merupakan jenis padi gunung yang terdiri atas varietas padi abung, mayas, dan padi lengasah.
Padi yang dipanen seluas itu berasal dari 28 kampung (desa) yang tersebar pada 5 kecamatan di Kabupaten Mahulu, yakni Kecamatan Long Apari, Long Pahangai, Long Bagun, Long Hubung, dan Kecamatan Laham.
Diharapkan panen sebanyak 25,6 ton beras tersebut dapat memberi semangat petani untuk terus mencetak sawah baru, sehingga kondisi ini mampu mengurangi pembelian beras dari kawasan hilir Sungai Mahakam baik dari Kabupaten Kutai Barat maupun dari Kutai Kartanegara.
Selain itu, capaian 25,6 ton beras ini juga dapat menggerakkan minat warga Mahulu yang belum membuka lahan padi, sehingga secara perlahan ke depan tanaman padi di Mahulu terus bertambah dan sedikitnya tercetak 500 ha.
Perluasan padi hingga 500 ha tersebut merupakan program wajib dari Pemkab Mahulu yang dicanangkan sejak tahun 2021, sedangkan tahun ini pihaknya melanjutkan bantuan biaya tanam padi sawah maupun padi gunung sekitar Rp8 miliar.
"Melalui bantuan ini diharapkan hasil panen padi meningkat, jika tahun ini rata-rata menghasilkan 2,6 ton per ha, ke depan diharapkan bisa di atas 3 ton per ha. Kemudian yang sebelumnya seluas 143 ha, ke depan bisa tertanam 500 ha atau dari 50 kampung bisa tertanam 10 ha," ucap Saripuddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
"Dari 500 ha yang ditargetkan, saat ini lahan tanaman padi terbuka sudah ada 297 ha, sedangkan yang sudah dilakukan panen perdana pada 9 Juni lalu sebanyak 143 ha," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Mahulu Saripuddin di Ujoh Bilang, Senin.
Dari 143 ha yang dilakukan panen, lanjutnya, telah menghasilkan panen dalam bentuk gabah kering giling (GKG) sebanyak 44,8 ton, sedangkan realisasi dalam bentuk beras sebanyak 26,5 ton.
Padi yang dipanen dari lahan seluas 143 ha tersebut merupakan jenis padi gunung yang terdiri atas varietas padi abung, mayas, dan padi lengasah.
Padi yang dipanen seluas itu berasal dari 28 kampung (desa) yang tersebar pada 5 kecamatan di Kabupaten Mahulu, yakni Kecamatan Long Apari, Long Pahangai, Long Bagun, Long Hubung, dan Kecamatan Laham.
Diharapkan panen sebanyak 25,6 ton beras tersebut dapat memberi semangat petani untuk terus mencetak sawah baru, sehingga kondisi ini mampu mengurangi pembelian beras dari kawasan hilir Sungai Mahakam baik dari Kabupaten Kutai Barat maupun dari Kutai Kartanegara.
Selain itu, capaian 25,6 ton beras ini juga dapat menggerakkan minat warga Mahulu yang belum membuka lahan padi, sehingga secara perlahan ke depan tanaman padi di Mahulu terus bertambah dan sedikitnya tercetak 500 ha.
Perluasan padi hingga 500 ha tersebut merupakan program wajib dari Pemkab Mahulu yang dicanangkan sejak tahun 2021, sedangkan tahun ini pihaknya melanjutkan bantuan biaya tanam padi sawah maupun padi gunung sekitar Rp8 miliar.
"Melalui bantuan ini diharapkan hasil panen padi meningkat, jika tahun ini rata-rata menghasilkan 2,6 ton per ha, ke depan diharapkan bisa di atas 3 ton per ha. Kemudian yang sebelumnya seluas 143 ha, ke depan bisa tertanam 500 ha atau dari 50 kampung bisa tertanam 10 ha," ucap Saripuddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022