Pasangan Calon Gubenur dan Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) Kalimantan Timur (Kaltim) nomor urut 3 yakni Imdaad Hamid, SE dan Ipong Muchlissoni siap memenangkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim dengan cara sportif.

Pasangan Imdaad-Ipong juga telah melakukan penandatanganan kesepakatan untuk deklarasi damai bersama dua pasangan Cagub - Cawagub di Samarinda, Jumat (23/8).

Penandatanganan tersebut disaksikan diantaranya Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kaltim, Irjen Pol Dicky D Atotoy, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim Andi Sunandar dan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kaltim, Haerul Akbar.

Pasangan yang diusung dari jalur independen dengan nomor urut 3 menyatakan siap melaksanakan peraturan pelaksanaan Pilgub Kaltim dengan cara yang sportif dan bermartabat, dengan mempersilakan rakyat untuk memilih pemimpinnya sesuai dengan hati nurani.

"Rakyat Kaltim saat ini sudah cukup cerdas untuk melakukan pilihannya dan mengerti apa yang mereka butuhkan. Rakyat saat ini tidak butuh janji-janji tapi fakta yang ada di lapangan," kata Imdaad.

Imdaad lahir di Tenggarong, Kutai Kartanegara, 5 Juli 1944 ada meraih sarjana ekonomi tahun 1980 dari Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda.

Karir Imdaad di birokrasi dimulai sebagai staf Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kaltim pada 1974-1983, Kepala Bidang Penelitian Bappeda Provinsi Kaltim pada 1983-1985, Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Karo Humas) Provinsi Kaltim pada 1985-1991, Sekretaris Daerah Kota Balikpapan pada 1991-1998, Asisten IV Provinsi Kaltim pada 1998-2001, serta Wali Kota Balikpapan dua periode pada 2001-2006 dan 2006-2011.

Berbagai prestasi yang diukir oleh Imdaad selama memimpin "Kota Minyak" pada dua periode, dimana kepercayaan dan dukungan rakyat terlihat jelas dari berbagai suku, agama dan etnis yang tetap hidup rukun berdamai dan memegang teguh toleransi, terutama dalam melaksanakan pembangunan dengan berwawasan lingkungan.

Sedangkan pasangannya, Ipong Muchlissoni, yang lahir di Lamongan, Jawa Timur pada 29 April 1967 merupakan pria perantauan dari Jawa yang mengadu nasibnya di Kaltim dan berhasil sukses.

Perjalanan karir Ipong ditempuh dengan tidak mudah. Ipong pernah menjadi sopir angkot, sales, pegawai swasta hingga jual beli mobil dan motor bekas. Sebagai orang yang berangkat dari bawah, ia sangat paham dan peduli terhadap persoalan rakyat kecil. Inilah yang mendorongnya berjuang melalui jalur politik.

Ipong memulai karir politik di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang saat itu dipimpin Alm. KH. Abdurahman Wahid (Gus Dur). Keterlibatannya di partai ini membawanya duduk sebagai anggota DPRD Kaltim periode 1998-2004 dan 2004-2009. Ia akhirnya meninggalkan PKB setelah kisruh melanda partai berlambang bola dunia dengan sembilan bintang ini.

Istirahat dari partai, Ipong mencoba kembali mengembangkan usaha perumahan dan pasar modern yang pernah ia tinggalkan selama menjadi wakil rakyat. Ia pun kini menjadi pengusaha yang sukses membangun kawasan hunian yang nyaman, asri dan tertata. Kawasan tersebut dikenal dengan nama Villa Tamara. Ia pun merencanakan pengembangan kawasan kota baru seluas 129 Ha di pinggiran kota.

Pasangan Imdaad-Ipong merupakan pasangan Cagub-Cawagub yang mewakili kalangan tua dan muda yang siap sebagai pasangan Pembaharu yang memimpin Kaltim untuk periode 2013-2018 dengan berbagai program yang diusung semuanya pro rakyat. Guna mewujudkan impian rakyat Kaltim menuju Sejahtera, Bermartabat dan Berkeadilan.

Program pembangunan dengan anggaran Rp1 miliar-5 miliar tiap desa di wilayah Kaltim yang diusung pasangan independen ini jelas dapat terwujud dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang kaya dan rakyat pun dapat menikmati juga hasilnya bukan hanya sebagai penonton.

Pencoblosan yang dilaksanakan pada 10 September 2013 merupakan awal untul munculnya pemimpin Pembaharu warga Kaltim tentu sudah lama mendambakan pemimpin demikian seperti pasangan Imdaad - Ipong menuju Sejahtera, Bermartabat dan Berkeadilan.

Pada pengamanan Pilgub Kaltim kalin ini jumlah personel pengamanan terdiri dari Polri sebanyak 5.643 anggota, TNI sebanyak 1.750 anggota dan Linmas 18.000 anggota.

"Kita harapkan rangkaian pilkada di Kaltim ini bisa berlangsung dengan sukses, aman dan damai, tentunya mengarah ke situ proses. Kita polisi punya tugas untuk mengamankan punya kewajiban mempersiapkan diri untuk pelaksanaannya," kata Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Kapolda Kaltim), Irjen Pol Dicky D Atotoy seusai melihat simulasi pengamanan Pilgub Kaltim di GOR Sempaja, Samarinda, Jumat.

Simulasi dilakukan guna mengantisipasi gangguan kamtibmas, namun saat ini Kapolda katakan situasi keamanan di Kaltim masih kondusif, mudah-mudahan masih dapat terawat dengan baik.

"Sementara secara umum jumlah angka kriminalitas belum meningkat hanya dari pantauan kita suhu politik meningkat yang penting tidak ada masalah kamtibmas secara umum," kata Dicky.

Masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) dari kota, pedalaman hingga di perbatasan berharap adanya perubahan yang menuju sejahtera.

Rakyat Kaltim mendesak munculnyapemimpin pembaharu, tentunya pemimpin yang dapat berikan Sejahtera, Bermartabat dan Berkeadilan. Dengan demikian rakyat dapat menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri.


Impian Rakyat

Hal tersebut yang membuat pasangan Imdaad Hamid-Ipong Muchlissoni tampil untuk mewujudkan impian "Rakyat Kaltim Menuju Sejahtera, Bermartabat dan Berkeadilan".

Rasanya sudah tidak diragukan lagi track record yang dilakukan pasangan Imdaad - Ipong dalam melakukan gebrakan untuk mewujudkan harapan seluruh rakyat Kaltim. Di antaranya program pembangunan dengan anggaran Rp1 miliar-5 miliar tiap desa di wilayah Kaltim sampai ke pedalaman hingga ke perbatasan.

Hal tersebut diprogramkan oleh pasangan Imdaad - Ipong agar rakyat Kaltim yang notabenenya kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) dapat merasakan hasil dari daerahnya.

Program pembangunan dengan anggaran Rp1 miliar-5 miliar tiap desa di wilayah Kaltim sampai ke pedalaman hingga ke perbatasan bukan sesuatu yang khayal tapi nyata dimana SDA Kaltim bila dikelola dengan baik dan berkeadilan pasti hal tersebut terwujud.

Program pembangunan dengan anggaran Rp1 miliar-5 miliar tiap desa di wilayah Kaltim tidak lain untuk meningkatkan ekonomi rakyat yang berkeadilan serta pro rakyat. Serta meningkatkan taraf hidup rakyat dengan perbaikan infrastruktur guna melancarkan akses kebutuhan.

Pasangan Cagub - Cawagub dari jalur independen yang muncul pertama kali yang diusung oleh rakyat dari seluruh lapisan masyarakat dan berbagai suku dan agama di Kaltim.

Pasangan dari jalur independen tersebut sangat jelas memperlihatkan bahwa rakyat Kaltim, mendesak munculnya pemimpin yang betul-betul bebas dari kepentingan apapun tapi lebih mementingkan kepentingan rakyat Kaltim tentu tidak salah pilih rakyat mengusung pasangan nomor 3 yakni Imdaad - Ipong.

Imdaad selaku mantan Walikota Balikpapan dua periode dalam masa jabatannya banyak melakukan gebrakan yang pro rakyat terutama dalam melakukan pengetatan soal izin yang berdampak pada lingkungan.

Ketua Lembaga Swadaya Masyrakat Sentra Program Pemberdayaan dan Kemitraan Lingkungan (Stabil) Jufriansyah mengatakan saat Imdaad menjabat sebagai Walikota Balikpapan berani mengeluarkan surat edaran dan menyampaikan tentang penolakan izin tambang batu bara.

"Penolakan terhadap izin tambang batu bara di Balikpapan merupakan hal yang positif karena beliau lebih bisa lebih teg dalam mengeluarkan peraturan yang mengedepankan ekonomi berkeadilan bagi masyarakat dengan landasan lingkungan ekonomi yang sehat bagi masyarakat Kaltim," kata Jufriansyah. (*)

Pewarta: Susylo Asmalyah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013