Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sekretaris Komisi I DPRD Kalimantan Timur Syaparudin mengatakan bahwa dari 16 proyek "multiyears" (jangka panjang) yang sedang dilaksanakan di Kaltim, hanya satu proyek yang dinilai berhasil pengerjaannya.
"Kalau kita mau mengakui ada 16 proyek 'multiyears' itu gagal, karena kalau ada 16 proyek itu bisa dikatakan sukses kalau terlaksana separuhnya plus satu, itu logika matematikanya. Tapi kalau 16 di bawah separuh apalagi cuma satu yang berhasil terlaksana, itu proyek gagal," kata Syaparudin di sela-sela mengikuti rapat paripurna DPRD Kaltim di Samarinda, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa berdasarkan pendapat dari ahli dan pengamat khususnya untuk "multiyears` itu gagal, karena itu proyek strategis.
"Strategis apa, karena di proyek itu ada kepentingan nasional, regional dan lokal. Kalau proyek 'multiyears' itu dianggap pemicu dari kebutuhan ekonomi," kata Syaparudin.
Bila proyek "multiyears" gagal maka pertumbuhan ekonomi akan gagal ke depannya. Pasalnya pertumbuhan ekonomi di Kaltim yang menjadi andalan dari Sumber Daya Alam (SDA) yang tidak terbarukan, katanya.
"Padahal harapan kita dengan program pertumbuhan ekonomi itu berjalan, bisa terbantu dengan program adanya proyek 'multiyears'," kata Syaparudin.
Berdasarkan angka Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim sebesar Rp3.199 miliar, hal tersebut memperlihatkan perencanaan proyek tidak matang, katanya.
Misalnya untuk proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda, kalau terencana dengan dengan baik sesuatu dapat terantisipasi terutama izin program dari proyek kehutanan.
"Proyek 'multiyears' saya tidak yakin dapat selesai karena masa jabatan gubernur tinggal empat bulan lagi dan silahkan masyarakat untuk menilainya sendiri," kata Syaparudin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Kalau kita mau mengakui ada 16 proyek 'multiyears' itu gagal, karena kalau ada 16 proyek itu bisa dikatakan sukses kalau terlaksana separuhnya plus satu, itu logika matematikanya. Tapi kalau 16 di bawah separuh apalagi cuma satu yang berhasil terlaksana, itu proyek gagal," kata Syaparudin di sela-sela mengikuti rapat paripurna DPRD Kaltim di Samarinda, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa berdasarkan pendapat dari ahli dan pengamat khususnya untuk "multiyears` itu gagal, karena itu proyek strategis.
"Strategis apa, karena di proyek itu ada kepentingan nasional, regional dan lokal. Kalau proyek 'multiyears' itu dianggap pemicu dari kebutuhan ekonomi," kata Syaparudin.
Bila proyek "multiyears" gagal maka pertumbuhan ekonomi akan gagal ke depannya. Pasalnya pertumbuhan ekonomi di Kaltim yang menjadi andalan dari Sumber Daya Alam (SDA) yang tidak terbarukan, katanya.
"Padahal harapan kita dengan program pertumbuhan ekonomi itu berjalan, bisa terbantu dengan program adanya proyek 'multiyears'," kata Syaparudin.
Berdasarkan angka Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim sebesar Rp3.199 miliar, hal tersebut memperlihatkan perencanaan proyek tidak matang, katanya.
Misalnya untuk proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda, kalau terencana dengan dengan baik sesuatu dapat terantisipasi terutama izin program dari proyek kehutanan.
"Proyek 'multiyears' saya tidak yakin dapat selesai karena masa jabatan gubernur tinggal empat bulan lagi dan silahkan masyarakat untuk menilainya sendiri," kata Syaparudin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013