Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balikpapan masih memerlukan dana sebesar Rp40 miliar untuk penyelesaian pembangunan hingga operasional, kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan drg Dyah Muryani, Senin.

"Selain untuk pembebasan lahan, kami memerlukan juga dana untuk tahap penyelesaian, yaitu untuk perlenkapan interior, pekerjaan mekanikal elektrikal (ME) atau kelistrikan, dan penyediaan alat kesehatan (alkes)," ujarnya.

Menurut Kepala DKK, saat ini sudah ada anggaran sebanyak Rp17 miliar dari APBD Balikpapan. Pembangunan juga diperhitungkan akan selesai pertengahan 2014, mundur dari jadwal Januari 2014.

Ia mengatakan bahwa penyebabnya, antara lain, karena faktor pembebasan lahan, karena sebagian masyarakat di lokasi pembangunan rumah sakit itu masih enggan melepas tanahnya dengan harga sesuai hitungan iilai jual obyek pajak (NJOP).

"Saat ini aturannya ya begitu, yaitu bila pemerintah perlu lahan maka lahan tersebut dinilai dan diganti berdasarkan NJOP-nya. Kalau kami ikuti kemauan masyarakat saat ini, karena mereka minta satu bangunan sampai Rp500 juta, bisa dipenjara kami," urainya.

Menurut drg Dyah, baru tiga dari 19 bangunan yang lahannya harus dibebaskan. Pemilik ke 16 bangunan lagi bertahan minta ganti rugi dengan harga pasar.

"Karena itu kami juga menunggu aturan baru di 2014, yaitu ganti rugi lahan masyarakat bisa menggunakan appraisal atau penaksiran pihak ketiga. Mudah-mudahan itu bisa menjadi jalan tengah dan titik temu," harap Kepala DKK.

RSUD Balikpapan adalah rumah sakit untuk masyarakat miskin kota. Kelak akan ada 250 tempat tidur untuk merawat pasien dan semuanya diletakkan di dalam bangsal perawatan. Tidak ada kelas-kelas di rumah sakit ini.

Selain itu, RSUD Balikpapan tetap memiliki unit ICU, ruang perawatan bayi, dan ruang isolasi.

Menurut drg Dyah, tambahan 250 tempat tidur menambah daya tampung keseluruhan rumah-rumah sakit di Balikpapan, yang saat ini masih kekurangan hingga 500 tempat tidur perawatan per bulan.

Penyebab kekurangan ini terutama karena rumah-rumah sakit di Balikpapan juga menjadi tujuan rujukan perawatan dari daerah di sekelilingnya, yaitu dari Penajam, Paser, dan dari Samboja, Kutai Kartanegara, katanya.

"Sekitar 20 persen kapasitas rumah sakit kita diisi pasien dari luar itu. Jadi keberadaan RSUD Balikpapan ini nanti akan sangat membantu menambah daya tampung kita," demikian Kepala DKK. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013