Pemerintah Kota Balikpapan akan membebaskan 10 hektare lahan di belakang Pasar Segar di bantaran Sungai Ampal Perumahan Balikpapan Baru untuk dibangun bendungan pengendali banjir bagi kawasan Damai.
 

“Saat ini sudah dalam tahapan penetapan lokasi (penlok),” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Balikpapan Andi Yusri Ramli, Rabu.

Saat ini juga sedang dilakukan sosialisasi rencana tersebut kepada masyarakat.

Pemkot juga memeriksa dokumen-dokumen mengenai kawasan tersebut di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Balikpapan dan di dinas-dinas terkait.

Ramli meneruskan, sebagai bagian dari rencana mengatasi banjir di Kota Minyak, Pemkot ingin bendungan itu terealisasi secepat mungkin.  

Namun demikian, pembangunan bendungan sendiri menjadi tanggung jawab Balai Wilayah Sungai Kementerian Pekerjaan Umum. Pembangunan fisiknya ditarget pada 2023.

Bendali di Sungai Ampal diperlukan untuk menampung air yang melimpah bila hujan deras turun di bagian utara dan timur Balikpapan Baru, air yang datang dari Wika, Grand City, Kutai Hills, sisi timur Gunung Guntur, dan air dari selokan-selokan Balikpapan Baru sendiri.  

Bendali itu juga diperlukan untuk menggantikan kawasan rawa yang dulunya tempat air seperti Pasar Segar.

Dengan ada bendungan pengendali di Balikpapan Baru, maka air tidak langsung melimpah masuk Sungai Ampal dan terus turun ke Damai seperti saat ini selalu terjadi bila hujan lebat yang mengakibatkan kawasan itu terendam.

Kawasan Damai merupakan wilayah yang paling parah terdampak bila hujan lebat turun merata di Kota Minyak.

Sungai Ampal yang sudah dekat muaranya di kawasan yang dulunya hutan mangrove di Balikpapan Super Block, melewati kawasan pemukiman padat di Damai.

Air yang melimpah dari sungai pun merendam jalan, gang, dan rumah-rumah, termasuk perumahan TNI di kedua sisi Jalan MT Harjono.

 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022