Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Kutai Kartanegara memberikan santunan kepada 300  keluarga miskin (gakin) di enam kecamatan di daerah itu.
    
Koordinator Seksi Distribusi Bazda Kutai Kartanegara Darsih Djamin, Selasa mengatakan, santunan tersebut telah diserahkan secara simbolis oleh Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari pada Nuzulul Quran 1434 Hijrah di Masjid Agung Tenggarong, beberapa waktu lalu.

"Sebanyak 300 keluarga miskin yang ada di enam kecamatan yakni Kecamatan Kota Tenggarong, Sebulu, Kota Bangun, Muara Kaman, Muara Wis dan Kecamatan Kenoha telah diberi santunan yang secara simbolis langsung dilakukan oleh Bupati Kutai Kartanegara. Setiap  kecamatan tercatat 50 Mustahik yang menerima santunan tersebut,” ujarnya.
   
Khusus untuk Kecamatan Sebulu, Kota Bangun, Muara Kaman, Muara Wis dan Kecamatan Kenohan kata Darsih Djamin, setiap keluarga miskin mendapatkan santunan sebesar Rp400 ribu, sementaa bagi keluarga miskin di Kota Tenggarong Rp500 ribu.

"Santunan itu berupa Rp200 ribu dalam bentuk parsel berisi berbagai kebutuhan menghadapi lebaran dan Rp300 ribu uang tunai,” katanya.

Penyaluran santunan bagi keluarga miskin yang berada diluar Kota Tenggarong lanjut dia dilakukan melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di tiap kecamatan.

Santunan serupa juga kata Darsih Damin, diberikan kepada 50 lembaga pendidikan Islam seperti TKA/TPA dan setiap lembaga mendapatkan santunan Rp1 juta. “

"Tujuannya agar TKA/TPA dapat berkembang lebih baik," ujarnya.

Sementara, Ketua BAZDA Kutai Kartanegara Encek Mugnidin, menjelaskan  santunan bagi keluarga miskin tersebut diberikan karena mereka termasuk golongan yang wajib dibantu atau 'Mustahik'.

"Keluarga miskin juga masuk dalam delapan Asnap atau delapan kelompok orang yang wajib dibantu disamping muallaf, musafir dan anak yatim piatu,” katanya.

Santuan itu lanjut dia diberikan untuk meringankan beban ekonomi bagi keluarga miskin dalam menghadapi Idul Fitri.

Santunan bagi keluarga miskin dan lembaga pendidikan itu menurut Encek Mugnidin merupakan Program Khusus Ramadhan 1434 H.  

"Santunan itu sebagai dimensi keberimanan umat Islam atau bentuk polarisasi keberimanan Islam. Dimana, sesungguhnya Allah hadir dan membuka mata umatNya lewat orang-orang kecil dan miskin," ujarnya.   (*)

Pewarta: Johan A Hakim

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013