Samarinda (ANTARA Kaltim)- Cuaca esktrem yang melanda Kota Samarinda dan Balikpapan, kata Humas PLN Wilayah Kalimantan Timur Imam Taufik, menjadi penyebab terganggunya aliran listrik di Sistem Mahakam.
"Masyarakat di Kota Balikpapan dan Samarinda tentunya tahu dan merasakan cuaca ekstrem yang terjadi tadi malam (Senin) sekitar pukul 24. 00 Wita. Cuaca ekstrim tersebut menyebabkan sejumlah jaringan kami (PLN) terganggu sehingga hampir seluruh aliran listrik di Sistem Mahakam terputus," ungkap Imam Taufik, dihubungi dari Samarinda, Selasa.
Berdasarkan pantauan, aliran listrik di tiga kota yang masuk pada jaringan Sistem Mahakam yakni, Kota Balikpapan, Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara terputus sejak Senin malam hingga Selasa siang.
Bahkan, hingga Selasa siang sekitar pukul 12. 00 Wita aliran listrik di sebagian wilayah di Kota Samarinda, masih terputus.
"Jadi, yang perlu kami luruskan disni bahwa padamnya listrik pada Sistem Mahakam itu bukan disebabkan pemutusan tetapi terputus akibat kerusakan sejumlah jairngan yang disebabkan terjadinya cuaca ekstrem. Namun, petugas kami masih terus melakukan pemulihan di sejumlah titik yang mengalami gangguan," katanya.
"Setelah kami mencoba melakukan pemulihan di sejumlah titik pada Selasa pagi sekitar pukul 09. 00 Wita, lebih 50 persen aliran listrik di Kota Balikpapan dan Samarinda sudah normal kembali. Namun, masih banyak titik gangguan hingga saat ini belum bisa terdeteksi sehingga kami meminta bantuan dan partisipasi masyarakat jika mengetahui adanya jaringan listrik yang rusak atau terputus akibat tertimpa pohon agar proses pemilihan bisa segera dilakukan," ungkap Imam Taufik.
Pihak PLN lanjut Imam Taufik belum bisa memastikan jaringan pada Sitem Mahakam bisa kembali normal.
"Namun, kami akan tetap berupaya mencari jaringan yang terganggu agar bisa segera melakukan proses pemulihan. Kami belum bisa menjanjikan kapan seluruh jaringan di Sistem Mahakamm akan kembali normal tetapi kami berupaya secepatnya," kata Imam Taufik.
Sebelumnya, yakni pada Sabtu (15/6) jaringan listrik di tiga kota di Kaltim yang masuk pada Sistem Mahakam juga sempat padam selama lebih 12 jam.
"Terputusnya aliran listrik pada Sismtem Mahakam akibat meledaknya `current Transformator` atau trafo arus di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Embalut Ekspandi di Desa Tanjung Batu, Kutai Kartanegara," ungkap Imam Taufik.
Namun, putusnya aliran listrik itu lanjut Imam Taufik bisa diatasi dengan menggunakan `line` salah satu jaringan dari dua jaringan yang dimiliki PLN.
"Kami memiliki dua `line` atau jaringan di PLTU Embalut dan saat satu jaringan diperbaiki maka kami mengoperasikan jaringan yang satunya untuk mendistribusikan listrik ke pelanggan. Jadi, kami (PLN) meminta maaf kepada pelanggan atas terjadinya ketidaknyamanan ini dan kami akan terus berupaya melakukan perbaikan agar jairngan listrik yang selama ini sempat terganggu di Sistem Mahakam bisa pulih," ujar Imam Taufik. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Masyarakat di Kota Balikpapan dan Samarinda tentunya tahu dan merasakan cuaca ekstrem yang terjadi tadi malam (Senin) sekitar pukul 24. 00 Wita. Cuaca ekstrim tersebut menyebabkan sejumlah jaringan kami (PLN) terganggu sehingga hampir seluruh aliran listrik di Sistem Mahakam terputus," ungkap Imam Taufik, dihubungi dari Samarinda, Selasa.
Berdasarkan pantauan, aliran listrik di tiga kota yang masuk pada jaringan Sistem Mahakam yakni, Kota Balikpapan, Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara terputus sejak Senin malam hingga Selasa siang.
Bahkan, hingga Selasa siang sekitar pukul 12. 00 Wita aliran listrik di sebagian wilayah di Kota Samarinda, masih terputus.
"Jadi, yang perlu kami luruskan disni bahwa padamnya listrik pada Sistem Mahakam itu bukan disebabkan pemutusan tetapi terputus akibat kerusakan sejumlah jairngan yang disebabkan terjadinya cuaca ekstrem. Namun, petugas kami masih terus melakukan pemulihan di sejumlah titik yang mengalami gangguan," katanya.
"Setelah kami mencoba melakukan pemulihan di sejumlah titik pada Selasa pagi sekitar pukul 09. 00 Wita, lebih 50 persen aliran listrik di Kota Balikpapan dan Samarinda sudah normal kembali. Namun, masih banyak titik gangguan hingga saat ini belum bisa terdeteksi sehingga kami meminta bantuan dan partisipasi masyarakat jika mengetahui adanya jaringan listrik yang rusak atau terputus akibat tertimpa pohon agar proses pemilihan bisa segera dilakukan," ungkap Imam Taufik.
Pihak PLN lanjut Imam Taufik belum bisa memastikan jaringan pada Sitem Mahakam bisa kembali normal.
"Namun, kami akan tetap berupaya mencari jaringan yang terganggu agar bisa segera melakukan proses pemulihan. Kami belum bisa menjanjikan kapan seluruh jaringan di Sistem Mahakamm akan kembali normal tetapi kami berupaya secepatnya," kata Imam Taufik.
Sebelumnya, yakni pada Sabtu (15/6) jaringan listrik di tiga kota di Kaltim yang masuk pada Sistem Mahakam juga sempat padam selama lebih 12 jam.
"Terputusnya aliran listrik pada Sismtem Mahakam akibat meledaknya `current Transformator` atau trafo arus di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Embalut Ekspandi di Desa Tanjung Batu, Kutai Kartanegara," ungkap Imam Taufik.
Namun, putusnya aliran listrik itu lanjut Imam Taufik bisa diatasi dengan menggunakan `line` salah satu jaringan dari dua jaringan yang dimiliki PLN.
"Kami memiliki dua `line` atau jaringan di PLTU Embalut dan saat satu jaringan diperbaiki maka kami mengoperasikan jaringan yang satunya untuk mendistribusikan listrik ke pelanggan. Jadi, kami (PLN) meminta maaf kepada pelanggan atas terjadinya ketidaknyamanan ini dan kami akan terus berupaya melakukan perbaikan agar jairngan listrik yang selama ini sempat terganggu di Sistem Mahakam bisa pulih," ujar Imam Taufik. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013