Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Air Pasang yang merendam beberapa Kecamatan di Kutai Kartanegara dalam dua bulan terakhir, membuat warga pemilik ternak khususnya Kerbau Kalang terpaksa mengandangkan kerbau-kerbau mereka.

Padahal, biasanya jika musim kemarau, kerbau-kerbau tersebut dilepas begitu saja oleh pemiliknya di hutan sekitar Danau Melintang, Semayang atau Jempang.

Dengan mengandangkan ratusan ternak Kerbau Kalang itu, para pemiliknya harus menyediakan pakan setiap hari berupa rerumputan air yang tumbuh subur di ketiga danau  tersebut, seperti terjadi di peternakan tradisional Kerbau Kalang Lebak Singkil Desa Melintang, Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Di tempat tersebut, sedikitnya ada 450 ekor Kerbau Kalang berbagai usia yang harus diberi makan dua kali   sehari yaitu pagi dan sore.

Di samping itu, menjelang malam ratusan kerbau harus digiring ke kandang yang lebih tinggi agar  tidak kedinginan di malam hari, karena kandang yang ada di bawahnya tergenang air pasang  dan hanya digunakan saat makan di siang hari.

Ketua Peternak  Kerbau Kalang Lebak Singkil Alkan saat ditemui akhir pekan lalu mengatakan musim banjir seperti saat ini ternak tidak dapat di lepas ke hutan sekitar danau.

Semua ternak ternak harus masuk ke kalangan atau dikandangkan agar ternak tidak mati kedinginan di dalam hutan sekitar danau.

Jika dikandangkan maka peternak harus menyediakan pakan dengan  mendatangkan rerumputan air sedikitnya 20 perahu setiap hari. "Untungnya ketersediaan pakan ternak melimpah di sekitar danau," ujarnya.

Dia mengatakan, sudah dua bulan atau sejak banjir melanda desa tersebut, ternak Kerbau Kalang berada di kandangnya.

Diperkirakan Agustus  atau musim kemarau nanti ternak akan kembali di lepas ke hutan mencari pakan sendiri.

Kelompok usaha peternakan tradisional Kerbau Kalang Lebak Singkil di Desa Melintang berdiri  sejak tahun 1918.

Keanggotaannya dimiliki secara turun temurun hingga saat ini jumlahnya 20 anggota sama seperti saat kelompok ini dibentuk hampir seabad lalu.

Perbandingan jenis ternak lebih didominasi pejantan dengan harga jual sekitar Rp7 juta hingga Rp12 juta. Setiap tahun, para peternak Kerbau Kalang mampu menghasilkan anakan kerbau sebanyak 30 sampai 40 ekor. (*)

Pewarta: Johan A Hakim

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013