Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Selama dua bulan terakhir, rumah warga  di Desa Melintang, Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara, terendam air pasang setinggi dua hingga tiga meter.

Dari pantauan pekan lalu, ketinggian air dari permukaan air normal di Desa Melintang yang berada di tepi  Danau Melintang mencapai lima meter, sehingga jalan poros desa berupa jembatan panjang yang terbuat dari kayu ulin terendam hingga setinggi leher orang dewasa.

Kondisi ini tidak membuat warga putus asa apalagi mengungsi. Pemkab Kukar pun telah beberapa kali menyalurkan bantuan  sembako.

Menurut Kepala Desa Melintang H Darmansyah, awal terjadi banjir pada akhir Maret 2013, maka sebulan
terakhir ini air pasang bertahan.

Jika terjadi pasang, air kembali naik hanya beberapa cm. Namun demikian, warga Desa Melintang yang berjumlah sekitar 300 kepala keluarga lebih memilih tetap bertahan di rumahnya masing masing.

"Hingga kini tidak seorangpun yang mengungsi ke tempat lain," ujarnya.

Menurutnya, dalam pengungsian tentu butuh biaya hidup yang lebih besar, sementara tidak ada pekerjaan di tempat pengungsian.

Dia menambahkan, jika air tetap bertahan tidak mengalir atau dalam kondisi tidak naik juga tidak surut seperti saat ini akan membuat  warga yang sebagian besar berprofesi nelayan akan kesulitan menangkap  ikan.

"Ikan tersedia jika air danau naik atau surut sama sekali. Kalau airnya bertahan atau tidak mengalir seperti saat ini hasil tangkapan nelayan sedikit bahkan nihil," katanya.

Namun demikian untuk menyambung biaya hidup sehari hari setiap rumah tangga nelayan memiliki keramba pengembang biakan ikan.

Bahkan, katanya, ada juga warga yang beternak sapi atau ayam di atas rakit, di samping memanfaatkan bantuan sembako dari Pemkab Kukar.

Sementara Yahya, sesepuh desa memperkirakan kondisi banjir berlangsung hingga tiga bulan. Dia mengharapkan jelang Agustus 2013, air akan surut karena saat itu musim kemarau tiba. (*)

Pewarta: Johan A Hakim

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013