Pelaksanaan program sambungan air bersih bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, membutuhkan dana lebih kurang Rp9 miliar.

Direktur Perusahaan Umum Daerah atau Perumda Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara, Abdul Rasyid di Penajam, Sabtu mengatakan, melaksanakan program MBR butuh penyertaan modal.

"Penyertaan modal untuk biaya pemasangan jaringan Rp2 juta per sambungan rumah, serta program hibah air minum berbasis kinerja dan lainnya," ujarnya.

"Tahun ini untuk program MBR tidak dialokasikan, dan diharapkan diakomodir pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD Perubahan," tambahnya.

Pemasangan jaringan pipa ke rumah-rumah penerima manfaat program sambungan air bersih bagi masyarakat berpenghasilan rendah dimulai Agustus sampai Desember 2022.

Pemerintah kabupaten mengalokasikan penyertaan modal untuk membayar utang penyelesaian program MBR 2021 ungkapnya, karena pada 2021 penyertaan modal disalurkan hanya Rp3,5 miliar dari Rp9,5 miliar.

Perumda Air Minum Danum Taka menunggu persetujuan Pelaksana tugas Bupati Penajam Paser Utara untuk melaksanakan program hibah air minum perkotaan pada 2022.

"Anggaran yang ada saat ini untuk kewajiban MBR 2021, jadi tunggu persetujuan kepala daerah agar dana MBR 2022 diakomodir pada APBD Perubahan," ucap Abdul Rasyid.

Perumda Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun ini (2022) mendapatkan kuota sebanyak 2.700 sambungan rumah air bersih untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Jatah 2.700 sambungan rumah air bersih program hibah air minum perkotaan tersebut diberikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"MBR tahun ini (2022) kami ajukan dan siapkan daftar penerima 3.000 sambungan rumah, tapi informasi dari Kementerian PUPR yang disetujui 2.700 sambungan rumah," ujarnya.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022