Samarinda (ANTARA Kaltim) - Anggota Pansus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) DPRD Provinsi Kaltim Puji Astuti mengaku kecewa dengan minimnya serapan anggaran dari APBD Kaltim, yang dialokasikan untuk kabupaten/kota.

"Makanya harus hati-hati. Jangan sampai uang sudah diberikan tapi kemudian tidak terserap. Ini kerugian dan rakyat yang dirugikan. Semestinya bisa diarahkan ke program lain yang bermanfaat," kata Puji.

Hal tersebut disampaikan politisi Partai Demokrat itu, saat rapat Pansus LKPj bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, Kamis (30/5) lalu.

Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua Pansus LKPj Datu Yaser Arafat dan  dihadiri anggota pansus, Hermanto Kewot, Ahmad Abdullah, Bahrid Buseng, Waris Husain, Sarkowi V Zahry, dan Mudiyat Noor.

Puji menambahkan, pansus berupaya bekerja dengan sungguh-sungguh. Namun dengan masa kerja yang singkat, tentu mereka perlu kerja sama dan dukungan dari semua pihak.

"Pada pertemuan ini hanya sebagian kecil yang kita tanyakan. Tapi, mereka (SKPD, Red.) tidak bisa menjawab. Dinas Pendidikan saja yang bisa menjawab, karena yang datang bukan kepala dinasnya," tegas Puji.

Menurutnya, LKPj Gubernur Kaltim tahun 2012 masih dalam proses pengecekan, mengenai kebenaran laporan gubernur itu.

"Kami langsung ke kabupaten/kota, pansus membagi anggotanya. Saya kebetulan bertugas ke Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Paser. Di Paser realisasinya nol persen pada bidang pendidikan," kata Puji.

Namun demikian, pansus juga mempertanyakan kenapa hingga seperti itu. Kendala apa yang menyebabkan angka realisasi nol persen.

"Apa karena kendalanya dana kecil. Saran saya satuan harganya harus ditambah, sehingga bisa terlaksana," jelasnya.

Dicontohkan, pembangunan ruang perpustakaan sekolah nol persen,  pembangunan laboratorium SMP dan MTS 4 unit nol persen, dan pembangunan laboratorium SMK 3 baru terserap 52 persen,  pembangunan SMA  Unggulan fisik 43 persen dan keuangan baru terealisasi 22 persen.

"Anggarannya memang kecil-kecil, Menurut keterangan dari Bappeda dan dinas terkait lain, di Paser anggarannya tidak memadai sehingga tidak ada yang berani menawar untuk melaksanakan proyek tersebut," papar Puji.

Meski demikian, menurut Puji, apapun alasannya hal ini sangat disayangkan. Sebab seharusnya jika terlaksana dengan baik bisa segera dinikmati oleh anak-anak didik.

Karena itu, ia meminta segera dilakukan evaluasi. Banyak masalah-masalah pertanahan yang yang juga menghambat proyek. Pansus juga meninjau SKOI dan RSUD Kanujoso Jatiwobowo, proyek jalan tol paket V, dan  runway Bandara Sepinggan Balikpapan. (Humas DPRD Kaltim/adv/lia/ri/met)

Pewarta:

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013