Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Maloy di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) selama ini digadang-gadang menjadi pelabuhan terbaik di kawasan Indonesia Timur jika selesai nantinya.

Namun saat Pansus LKPj DPRD Kaltim menyambangi lokasi pembangunannya, realita di lapangan berkata lain. Ketidaksiapan infrastruktur pendukung seperti jalan lintas kabupaten, kondisinya justru memprihatinkan.

“Hal ini menjadi tanda tanya besar. Infrastruktur jalannya tidak siap. Lihat saja jalan Samarinda-Bontang-Sangatta-Sangkulirang bergelombang dan berlubang di mana-mana,” ucap Mudiyat Noor, anggota Pansus LKPj yang juga juga  Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim ini saat meninjau kesiapan infrastruktur jalan kawasan Maloy, Senin ( 27/5).

Politisi Hanura ini menambahkan biaya untuk pembangunan jalan kawasan sampai saat ini terlalu besar. Ditambah dengan APBN sudah mencapai Rp 300 miliar lebih, hanya untuk pembangunan dasar.

Menurut Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) proyek pembangunan akses jalan kawasan Maloy, Nunung Nur Adnan, pembangunan memang menyerap biaya yang besar, karena medan transportasi bakal menerima beban berat, mengingat Maloy untuk kawasan industri.

Perencanaan yang tidak matang juga terlihat. Rencana awal berada di Kecamatan Sangkulirang ternyata saat ditinjau di lapangan berada di Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur.
“Dari perpindahan lokasi ini sudah menunjukan tidak matangnya perencanaan dalam pembangunan KIPI Maloy,” sesal Mudiyat.

Namun bagaimanapun, menurutnya pembangunan jangka panjang ini harus diapresiasi dengan harapan nantinya memang berefek positif bagi masyarakat Kalimantan Timur. 

Masuk dalam agenda peninjauan, melihat bangunan workshop Dinas Perhubungan yang berdekatan dengan proyek akses jalan kawasan Maloy. “Pembangunannya sangat bagus, mudahan bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kepentingan orang banyak di kawasan ini,” tutur anggota Pansus lainnya, Zain Taufik Nurrohman. (Humas DPRD Kaltim/adv/dit/dhi/met)

Pewarta:

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013