Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Paser membentuk Tim Pendamping Keluarga guna mencegah penyakit stunting. 


"Ada 159 tim pendamping keluarga terpadu di setiap desa mencegah penyakit stunting," kata Kepala DP2KBP3A Paser, Amir Faisol di Tanah Grogot, Rabu (26/1/2022).

Ia menyebutkan masing-masing tim terdiri dari tiga orang sehingga total pendamping sebanyak 432 orang yang tersebar di 139 desa dan di lima kelurahan  

Tim terdiri dari bidan desa, sub Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKB), dan PKK Desa yang ditunjuk Kepala Desa. 

"Saat ini tim sudah dibentuk dan selanjutnya akan diberikan pembinaan teknis," kata Amir. 

Dia menjelaskan tugas tim pendamping adalah melakukan kunjungan rumah dengan memberikan edukasi dan penyuluhan terhadap calon pengantin, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu menyusui, dan ibu yang anaknya di bawah dua tahun tentang pencegahan stunting.

Adapun konsep pencegahan stunting yang dilakukan tim pendamping fokus pada 1000 hari pertama kehidupan anak. Dimulai saat kehamilan, melahirkan, hingga bayi berumur dua tahun. 

"Karena pada 1000 hari itu adalah proses pembentukan otak manusia, maka harus diperhatikan mulai masa kehamilan hingga melahirkan," kata Amir. 

Dia juga mengemukakan tim ini kali pertama dibentuk pada 2022. Sejumlah pendukung seperti uang transport dan paket data akan diberikan kepada mereka. 

"Kita berikan biaya transport kunjungan ke rumah. Kita sediakan internet untuk laporan ke pusat. Karena pakai aplikasi dari BKKBN pusat, namanya aplikasi Elsimil," ucapnya.

Aplikasi Elsimil, lanjut Amir, akan digunakan calon pengantin sebagai sarana komunikasi dengan tim pendamping masing-masing desa. 
DP2KBP3A Paser telah bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama agar KUA di setiap kecamatan dapat memastikan calon pengantin menggunakan aplikasi itu.

Amir berharap Kabupaten Paser dapat merealisasikan target pemerintah pusat untuk 20 tahun kedepan tepatnya pada tahun 2040 yaitu para orangtua melahirkan 'generasi emas' yang bebas dari stunting.
 

Pewarta: R. Wartono

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022