Penajam (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 30 hektare swah warga di di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara akibat serangan hama, angin puting beliung dan banjir yang melanda kawasan itu.
Anggota Komisi II DPRD Penajam Paser Utara, Anwar Sanusi, Jumat, mengatakan, para petani di Kecamatan Babulu tersebut terpaksa kehilangan penghasilan untuk musim panen kali ini akibat sebanyak 30 hektare sawah mereka gagal panen, karena serangan hama wereng, kemudian dilanjutkan dengan angin puting beliung dan terakhir banjir kiriman yang sempat merendam ratusan hektare sawah di sejumlah desa di Babulu.
Areal persawahan yang mengalami fuso atau gagal panen tersebut kata Sanusi berada di Desa Sumber Sari, Rawa Mulya dan Sri Raharja.
“Sebelumnya, padi mereka terserang hama wereng dan belum selesai datang lagi angin puting beliung dan terakhir banjir kiriman. Ini yang menyebabkan gagal panen,†jelasnya.
Dengan tiga kejadian tersebut kata Sanusi maka diperkirakan produksi padi untuk wilayah Babulu akan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
"Padahal, Babulu merupakan salah satu lumbung padi di Penajam Paser Utara. Pemerintah harusnya lebih siaga dalam setiap musim tanam, termasuk menjelang musim panen. Hal ini agar serangan hama bisa segera diantisipasi sebelum merugikan petani,†tegasnya.
Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Keluatan (DP3K) kata Sanusi lambat dalam mendistribusikan obat-obatan guna mencegah hama wereng yang menyebar di sejumlah lahan persawahan sehingga sempat menyerang ratusan hektare sawah warga.
“DP3K harus lebih siaga. Kalau perlu semua obat-obatan untuk hama, sudah disiapkan. Jadi ketika ada serangan hama langsung bisa ditangani, tanpa harus menunggu dibeli maupun mendapat bantuan Pemprov Kaltim," tegasnya.
Sanusi juga berharap, agar pemerintah bisa lebih waspada. Karena kejadian alam tidak bisa diperkirakan dan bisa datang setiap saat.
Bukan hanya itu menurut dia juga harus segera dilakukan normalisasi irigasi agar tidak terjadi lagi banjir seperti yang menimpa petani beberapa waktu lalu.
“APBD tahun depan bisa lebih memihak untuk kepentingan masyarakat terutama untuk meningkatkan fasilitas pertanian termasuk jalan usaha tani. Petani juga berharap agar ada sumber air baku untuk sumber irigasi. APBD harus konsentrasi memperbaiki infrastruktur pertanian,†kata anggota DPRD daerah pemilihan (Dapil) Babulu-Waru ini.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pertanian, DP3K Kabupaten Penajam Paser Utara, Misran mengaku, belum mengetahui luas lahan persawahan yang mengalami gagal panen akibat banjir, hama wereng dan angin puting beliung.
"Sampai sekarang kami belum menerima laporan dari petugas lapangan. Kami masih menunggu laporan dari teman-teman petugas lapangan,â€ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Anggota Komisi II DPRD Penajam Paser Utara, Anwar Sanusi, Jumat, mengatakan, para petani di Kecamatan Babulu tersebut terpaksa kehilangan penghasilan untuk musim panen kali ini akibat sebanyak 30 hektare sawah mereka gagal panen, karena serangan hama wereng, kemudian dilanjutkan dengan angin puting beliung dan terakhir banjir kiriman yang sempat merendam ratusan hektare sawah di sejumlah desa di Babulu.
Areal persawahan yang mengalami fuso atau gagal panen tersebut kata Sanusi berada di Desa Sumber Sari, Rawa Mulya dan Sri Raharja.
“Sebelumnya, padi mereka terserang hama wereng dan belum selesai datang lagi angin puting beliung dan terakhir banjir kiriman. Ini yang menyebabkan gagal panen,†jelasnya.
Dengan tiga kejadian tersebut kata Sanusi maka diperkirakan produksi padi untuk wilayah Babulu akan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
"Padahal, Babulu merupakan salah satu lumbung padi di Penajam Paser Utara. Pemerintah harusnya lebih siaga dalam setiap musim tanam, termasuk menjelang musim panen. Hal ini agar serangan hama bisa segera diantisipasi sebelum merugikan petani,†tegasnya.
Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Keluatan (DP3K) kata Sanusi lambat dalam mendistribusikan obat-obatan guna mencegah hama wereng yang menyebar di sejumlah lahan persawahan sehingga sempat menyerang ratusan hektare sawah warga.
“DP3K harus lebih siaga. Kalau perlu semua obat-obatan untuk hama, sudah disiapkan. Jadi ketika ada serangan hama langsung bisa ditangani, tanpa harus menunggu dibeli maupun mendapat bantuan Pemprov Kaltim," tegasnya.
Sanusi juga berharap, agar pemerintah bisa lebih waspada. Karena kejadian alam tidak bisa diperkirakan dan bisa datang setiap saat.
Bukan hanya itu menurut dia juga harus segera dilakukan normalisasi irigasi agar tidak terjadi lagi banjir seperti yang menimpa petani beberapa waktu lalu.
“APBD tahun depan bisa lebih memihak untuk kepentingan masyarakat terutama untuk meningkatkan fasilitas pertanian termasuk jalan usaha tani. Petani juga berharap agar ada sumber air baku untuk sumber irigasi. APBD harus konsentrasi memperbaiki infrastruktur pertanian,†kata anggota DPRD daerah pemilihan (Dapil) Babulu-Waru ini.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pertanian, DP3K Kabupaten Penajam Paser Utara, Misran mengaku, belum mengetahui luas lahan persawahan yang mengalami gagal panen akibat banjir, hama wereng dan angin puting beliung.
"Sampai sekarang kami belum menerima laporan dari petugas lapangan. Kami masih menunggu laporan dari teman-teman petugas lapangan,â€ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013