Samarinda (Antara) - Lima anak buah kapal (ABK) yang meledak dan terbakar di perairan Tanjung Bara, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Senin sore masih dalam pencarian.

"Lima ABK kapal yang meledak dan terbakar pada Senin pukul 15.22 Wita, hingga saat ini masih dalam pencarian," ungkap Kepala Polres Kutai Timur, Ajun Komisaris Besar Budi Santosa, dihubungi dari Samarinda, Senin malam.

Kelima ABK yang saat ini belum ditemukan kata Budi Santosa yakni, Fauzi, Yuda, Feri, Galih yang pada saat kejadian berada di atas tongkang.

"Sementara korban lainnya, bernama Sutrisno yang pada saat ledakan ikut bersama Heri terjun ke laut dari tugboat dan sampai saat ini masih dalam pencarian," kata Budi Santosa.

Ledakan tongkang Sahoya 3 yang mengakibatkan terbakarnya tagboat Aria Chandra kata dia terjadi sekitar dua mil dari Pelabuhan JT Marine, Tanjung Bara PT KPC Sangatta.

"Ledakan tongkang Sahoya 3 tersebut terdengar hingga radius kurang lebih 10 kilometer dan juga menyebabkan tugboat Aria Chandra ikut terbakar," kata Budi

Santosa

Kebakaran kapal lanjut dia dapat dipadamkan sekitar pukul 17.40 Wita dengan menggunakan dua unit tugboat masing-masing Julaiha 1 dan Julaiha 2.

"Hingga malam ini, masih dilakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan oleh tim Basarnas, TNI AL, Polairud, Polres Kutim dan tim Rescu PT KPC," ungkap Budi Santosa.

Kronologis ledakan dan kebakaran itu kata Budi Santosa berawal pada Minggu (28/4) sekitar pukul 21.45 Wita tongkang Sahoya 3 yang ditarik oleh Tugboat Arya Chandra, sandar di pelabuhan Marine Tanjung Bara PT KPC dengan mengangkut BBM jenis solar sebanyak 3.200 ton

Usai melakukan pembongkaran BBM di pelabuhan Marine, sekitar pukul 11.30 Wita kapal Sohaya 3 kemudian bergeser sekitar dua mil dari Pelabuhan Tanjung Bara Sangatta.

"Tongkang Sahoya 3 tersebut bergeser untuk `engker` (berlabuh ) sambil menunggu sebagian ABK yang turun ke darat serta menunggu kelengkapan administrasi kapal untuk berlayar," kata Budi Santosa.

Namun, sekitar pukul 15.22 Wita tiba-tiba terjadi ledakan dari tongkang Sahoya 3 dengan mengeluarkan semburan api kemudian menyambar tugboad yang barada di sebelah kiri.

Melihat ledakan itu, nahkoda Heri dan ABK kapal masing-masing Sutrisno, Basri, Robby, Febri, Jemmy mencoba menyelamatkan diri dengan terjun ke laut, dimana sdr Heri, Basri, Robby.

"Febri dan Jemmy dapat diselamatkan oleh kapal TNI AL Sangatta (Lanal Sangatta), yang dipimpin langsung Danlanal Letkol Pelaut Sigit, sementara Sutrisno tenggelam dan sampai saat ini belum diketemukan," katanya.

"Sedangkan Fauzi, Yuda, Feri, Galih pada saat kejadian sedang istirahat di dalam kamar tongkang dan sampai saat ini juga masih dalam pencarian," ungkap Budi Santosa.

Korban yang selamat kata dia segera dievakuasi dan saat ini dirawat di klinik SOS PT KPC Tanjung Bara.

"Korban selamat masing-masing, Heri, Basri, Robby, Febri hanya mengalami luka lecet di bagian tangan dan kaki sementara Jemmy, mengalami luka bakar sekujur tubuh sehingga harus dirujuk ke RSPKT Bontang," kata Budi Santosa. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013